Jayapura, Gatra.com – Kota Wamena, ibukota kabupaten Jayawijaya masih mencekam. Aktifitas perekonomian, sekolah dan perkantoran di kabupaten tersibuk di wilayah Pegunungan tengah Papua terhenti, pasca aksi anarkis yang dilakukan pada Senin (23/9).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyebutkan 22 orang ditemukan tewas, usai rusuh di Wamena. “Pagi tadi ditemukan 5 jenazah lagi. Kami masih terus mencari korban rusuh, mungkin ada di sudut kota atau lokasi lainnya. Pencarian masih terus digerakkan,” ujar Kamal, Selasa (24/9).
Kamal menambahkan terdapat 32 orang korban luka yang akan dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura. “Korban luka ini membutuhkan perawatan lanjutan dan akan diterbangkan dengan pesawat Hercules siang ini,” jelas Kamal.
Sementara data dari Kodim 1702/Jayawijaya menyebutkan terdapat 66 orang luka ringan hingga luka berat yang ditemukan usai rusuh Wamena. “Kebanyakan korban luka ini akibat sabetan benda tajam panah, parang, tombak. Ada juga yang kena rekoset peluru. Semua sedang ditangani,” jelas Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto.
Candra menambahkan daerah Hom-hom, Wouma, Pikhe, Wesaput, Jalan Papua menjadi lokasi terparah yang menjadi pembakaran warga. “Ada kemungkinan jumlah korban akan bertambah. Kami masih melakukan pencarian korban,” jelasnya.
Sedangkan kerugian materiil masih terus didata oleh Pemkab Jayawijaya. Dalam aksi anarkis ini, pendemo juga membakar seluruh gedung perkantoran yang berada dalam satu kompleks di kantor bupati setempat.
Bupati Jayawijaya, Jhon R Banua menyebutkan unjuk rasa yang diawali oleh pelajar SMA ini bukan lagi unjuk rasa damai. “Mereka anarkis, membakar dan merusak apapun, termasuk kantor pemerintahan,” ujarnya.
Pada kompleks perkantoran itu terdapat Kantor Bappeda, Kominfo, Keuangan, Bagian Umum, Bapenda, Biro Hukum, serta kantor Sekretariat Daerah.
Massa anarkis juga membakar lantai 1 gedung Otonom yang berisi Kantor BPBD dan Kantor Dinas Perikanan. Gedung Otonom Wenehule Huby Wamena, Kabupaten Jayawijaya, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan Ibu Iriana pada Desember 2015
Lalu terdapat juga pembakaran pada kantor PLN Wamena, Kantor kejaksaan, Badan Statistik Jayawijaya, kantor Dinas Perhubungan, Kantor Kemenag Jayawijaya, Bank BRI di Woma, Kampus Yapis Jayawijaya, ruko perumahan warga dan bengkel, termasuk kendara roda empat dan roda dua yang kebetulan berada di pinggir jalan saat aksi rusuh berlangsung.
Reporter: Khatarina Lita
Editor: Bernadetta Febriana