Moskow, Gatra.com - Rusia terancam tidak dapat mengikuti Olimpiade Tokyo 2020, karena kasus sponsor doping yang dilakukan oleh negara kepada atlet-atlet mereka. Mereka juga teramcam tidak bisa mengikuti Piala Dunia 2022. Dilansir BBC News, Selasa (24/9), pada Januari lalu, Rusia telah menyerahkan data dari laboratorium Moskow, sebagai syarat bergabungnya kembali mereka ke cabang olahraga. Itu terjadi setelah setelah skorsing selama tiga tahun untuk program doping yang disponsori negara.
Meski begitu, pada Senin (23/9) lalu, World Anti-Doping Agency (Wada) mengatakan, komite eksekutifnya telah menemukan bentuk ketidakkonsistenan yang dilakukan negara itu dalam prosedur kepatuhan formal. "Ini hipotetis saat ini, tetapi jika para ahli mempertahankan pandangan mereka saat ini, maka komite peninjau kepatuhan akan membuat rekomendasi untuk mengirim pemberitahuan kepada Rusada (The Russian Anti-Doping Agency) yang menyatakan 'Anda tidak patuh' dan mengusulkan konsekuensi," kata ketua panel kepatuhan Wada, Jonathan Taylor
.
"Dalam kasus dengan 'ketidakpatuhan kritis', sekarang ada titik awal untuk sanksi yang dapat naik dan turun, dan mereka memasukkan sanksi terhadap Rusada dan opsi termasuk tidak ada acara yang diselenggarakan di Rusia, dan mereka tidak memasukkan partisipasi atlet Rusia dalam kejuaraan dunia dan hingga Olimpiade," imbuh dia.
Taylor menekankan, semua yang ditetapkan untuk Rusia ada di bawah seperangkat aturan baru. Namun, pihaknya mengatakan, jika Rusia tidak setuju dengan keputusan yang telah ditetapkan, mereka dapat mengajukan banding. Pada akhirnya, kasus tersebut akan diputuskan oleh Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (Cas). "Semua orang setuju mereka akan menegakkan apa yang Cas setujui. Kita harus sangat berhati-hati. Prosedur harus diikuti. Kita tidak bisa menilai hasilnya," ujar Taylor.
Sementara itu, Senin lalu, Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) mengkonfirmasi keputusannya untuk menegakkan larangan kepada Rusia, hanya empat hari sebelum dimulainya Kejuaraan Dunia di Doha. Selain Kejuaraan Dunia di Doha, Rusia sekarang menghadapi kemungkinan dikeluarkan dari banyak even lain, termasuk Olimpiade tahun depan di Tokyo dan Piala Dunia 2022.
Menanggapi keputusan itu, Rob Koehler dari Global Athlete menerangkan, saat ini anggotanya sedang sangat marah. Tidak hanya itu, mereka juga mengekuarkan kritik keras atas keputusan yang dikeluarkan Wada. "Waktunya telah tiba untuk menuntut pengunduran diri dari kepemimpinan Wada karena mereka telah menunjukkan bahwa mereka tidak cocok untuk tujuan (anti doping). Saya harap, bersama dengan komunitas atlet, terbukti salah, tetapi ini akan menguntungkan Rusia karena semuanya dilakukan tanpa konsekuensi yang berarti," kata dia.