Jambi, Gatra.com – Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan menyebutkan, Tim Satgas Karhutla telah melaksanakan pemadaman di beberapa titik api yang besar dan melakukan penyekatan terhadap api dari segala sektor agar tidak menjalar.
TNI juga telah mengerahkan seluruh personelnya dalam membantu memadamkan api meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi di lapangan.
“Kendala yang kita hadapi di lapangan antara lain faktor cuaca yang tidak mendukung karena arah angin, akses jalan yang tidak bisa sepenuhnya dijangkau dan lokasi kebakaran yang jauh dari titik air. Kita juga telah mengajukan rekayasa cuaca untuk mendapatkan hujan buatan dalam membantu proses pemadaman,” kata Irwan.
Irwan menegaskan, para kepala daerah untuk bertindak tegas dan bersikap aktif dalam melaksanakan penanganan karhutla. Kepala daerah harus berkomitmen dan tegas terhadap perusahaan yang lahannya terbakar, serta ikut aktif dengan terus memantau penanganan karhutla, karena TNI sendiri sifatnya membantu.
Gubernur Jambi Fachrori Umar bersama Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan dan Kapolda Jambi, Irjen Pol Drs Muchlis AS,MH sepakat mengerahkan seluruh potensi yang ada di Provinsi Jambi dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin menjadi di Provinsi Jambi. Rapat Penanganan Karhutla antara Gubernur Jambi, Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Jambi dan Danrem 042/Garuda Putih selaku Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi, yang berlangsung di Posko Karhutla, Terminal Lama Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi pada Senin (23/9).
Dengan sinergitas dan komitmen yang telah diterapkan dalam aksi penanganan karhutla di lapangan, serta dukungan dari semua pihak. Pemprov meyakini kabut asap akibat dari karhutla dapat teratasi.
"Ditambah dengan kedatangan Bapak Pangdam II/Sriwijaya yang menjadi semangat dan pendorong bagi kami untuk terus berjuang dalam mengatasi persoalan karhutla ini hingga tuntas,” ujar Gubernur Jambi, Fachrori Umar.
Fachrori bilang, pemprov akan mengerahkan seluruh potensi sumber daya yang ada untuk mengatasi persoalan karhutla ini. Pemerintah Provinsi Jambi dan unsur Forkopimda dan Bupati/Walikota se-Provinsi Jambi telah berkomitmen menangani persoalan karhutla.
“Dari data yang dihimpun dari berbagai sumber jumlah titik api di Provinsi Jambi sampai pertengahan September 2019 mencapai 2.451 titik api dengan luas lahan terbakar mencapai 1.792 hektar, dengan jumlah tersebut tentu memberikan dampak yang sangat signifikan yaitu kabut asap yang menyebabkan kualitas udara di berbagai wilayah menjadi tidak sehat dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu, kami serius dalam menangani persoalan karhutla ini dengan mengerahkan seluruh potensi sumber daya yang ada, tentunya melalui dukungan dari TNI dan Polri, sehingga persoalan karhutla ini cepat teratasi,” kata Fachrori.
Kapolda Jambi, Irjen Pol Muchlis mengatakan polisi melakukan penegakkan hukum secara maksimal sampai hari ini telah ada 40 tersangka dengan rincian 39 perorangan dan 1 korporasi yang telah masuk dalam proses penyidikan. Polda Jambi juga telah melakukan penanganan terhadap 4 korporasi, namun Polda Jambi belum bisa melakukan proses lebih lanjut karena kondisinya masih dalam keadaan terbakar.
Danrem 042 Garuda Putih selaku Dansatgas Karhutla Provinsi Jambi, Kolonel Arh Elphis Rudy memaparkan penanganan karhutla yang dilaksanakan.
“Ada beberapa kendala yang kita hadapi di lapangan, antara lain minimnya pompa air dan panjang selang yang tidak memadai, angin kencang terutama pada malam hari dan akses jalan menuju lokasi yang relatif jauh dan tidak bisa dijangkau kendaraan. Di samping itu, kita terus melakukan upaya dalam mengatasi karhutla ini, di antaranya dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada, membuka jalan untuk sampai ke lokasi, membasahi lahan yang belum terbakar dan terus mengepung api supaya tidak menjalar lebih jauh lagi,” kata Elphis.