Denpasar, Gatra.com- Belum lama ini, Daerah wisata Jatiluwih dinobatkan menjadi situs warisan dunia oleh United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
Prestasi itu meningkatkan semangat dan menambah keunikan pertanian saat mengadakan Festival Jatiluwih yang ke-3.
Mengusung tema "Glorifiying Dewi Sri For Prosperity", pagelaran itu sebagai bentuk bersyukur masyarakat Jatiluwih, Tabanan atas kemakmuran lumbung padinya.
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia mengapresiasi acara yang digelar pada 20 September hingga 23 September. Diwakili Tenaga Ahli Bidang Pemasaran dan Kerja Sama Pariwisata, I Gede Pitana mengutarakan kebanggaanya terhadap Fesitval Jatiluwih 2019.
“Ini adalah kali ke-3 Festival Jatiluwih diadakan. Saya termasuk yang mengikuti perkembangan festival ini. Kali ini saya mengapresiasi sebesar-besarnya kepada Bupati Tabanan dan Penyelenggara Festival Jatiluwih ini. Nerkat Festival Jatiluwih ini, Jatiluwih menjadi Top Ten Bali’s Destination," ujar Pitana, melalui rilis yang diterima Gatra.com, Senin (23/9).
Pitana menuturkan pentingnya mengadakan festival untuk memperkenalkan kearifan lokal dan budaya yang dipertahankan masyarakat Jatiluwih.
“Yang pertama tentunya ialah meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Kemudian, Festival yang kaya akan pertunjukan budaya seperti Festival Jatiluwih ini, sangat menunjukan culture value yang mewakili keanekaragaman budaya di Indonesia. Saya membawa pesan pak menteri agar pelaksanaan Fesitval seperti ini dapat terus eksis dan berkembang," ujar Pitana saat menghadiri acara tersebut.
Saat ditanya dukungannya agar Festival Jatiluwih tetap eksis, Pitana menyebutkan selain dukungan materil, Kemenpar turut mempromosikan agenda acara tersebut kepada mancanegara.
“Walaupun Fesitval Jatiluwih belum dapat dimasukan ke dalam agenda tahunan nasional Kemenpar dengan alasan belum 5 Tahun. Namun bantuan dari kami tetap terlaksana dan Festival Jatiluwih masuk ke dalam agenda promosi kami hingga luar negeri," ucap Pitana.
“Karena Jatiluwih Festival sudah sangat layak menjadi acara tahunan, namun secara prosedur harus diadakan selama 5 Tahun berturut-turut," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, ungkapan apresiasi yang sama juga diungkapkan Gubernur Provinsi Bali yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Bali, Ni Luh Made Wiratmi.
Ia membawa pesan Gubernur Bali menyampaikan akan terus mendukung Festival Jatiluwih yang telah menyumbang citra Bali yang positif dengan kearifan lokal masyarakatnya hingga turut menjaga status World heritage.
“Mewakili Gubernur Provinsi Bali, kami mendukung sepenuhnya agar Festival Jatiluwih ini agar dapat terus terlaksana, kami akan support hingga acara ke 4, ke 5 dan seterusnya," ujar Wiratmi.
“Kami sangat bangga terhadap konsep dan tema yang diusung dalam Festival Jatiluwih ini, dengan mengajak masyaratak untuk bersyukur dan menjaga tanah Jatiluwih ini bersama,” ujarnya.
“Kami berharap DTW Jatiluwih dapat terus berkarya, berinovasi dan mengembangkan Wisata di Jatiluwih ini, sehingga dapat pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekita, namun tetap mempertahankan warisan budaya turun temurun," harap Wiratmi.