Jakarta, Gatra.com - Polisi Hong Kong membubarkan para pengunjuk rasa pro-demokrasi dengan menembakkan gas air mata. Para demonstran, berada di pusat perbelanjaan. Selain merusak tempat perbelanjaan, juga merusak peralatan di sebuah stasiun kereta api. Sebelumnya, aksi demo kembali mencuat di beberapa titik di Hong Kong beberapa hari silam. Bentrokan tersebut merupakan yang terbesar di antara beberapa bentrok lainnya, yang sebagian besar terjadi di sekitar Stasiun Mass Transit Railway (MRT).
Seperti dilansir Reuters (23/8), para pengunjuk rasa yang terdiri dari berbagai kelompok usia berkumpul di New Town Plaza. Mereka berteriak, "berjuang untuk kebebasan," atau "bebaskan Hong Kong." Para polisi menembakkan gas air mata setelah diserang batu bata yang digali dari jalan trotoar. Beberapa membuang sampah di pintu masuk mal. Para pengunjuk rasa kemudian tumpah ke luar tempat mereka membakar barikade yang terbuat dari kardus. Pohon-pohon palem rusak dan puing di mana-mana.
Banyak bangunan-bangunan bekas kolonialisme Inggris juga terkena beberapa hantaman akibat kerusuhan tersebut selama tiga bulan terakhir. Informasi mengenai kerusuhan ini, termasuk berbagai gambar dan video yang tersebar ke seluruh dunia, menghadirkan rasa malu yang luar biasa bagi Beijing menjelang beberapa hari lagi untuk melangsungkan peringatan ke-70 tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada 1 Oktober mendatang. Pemerintah Hong Kong akan membatalkan pertunjukan kembang api besar-besaran jika bentrokan masih berlanjut pada hari peringatan mendatang.