Kairo, Gatra.com - Lima negara Barat termasuk Amerika Serikat, juga Turki dan Uni Emirat Arab mendukung perusahaan minyak Libya National Oil Corporation (NOC) kembali dibuka. Negara-negara itu menyetujui jika NOC menjadi satu-satunya otoritas sah untuk sektor energi negara itu.
"Demi stabilitas politik dan ekonomi Libya, dan kesejahteraan semua warga negaranya, kami secara eksklusif mendukung NOC," tulis Kedutaan Besar AS untuk Libya, Minggu (22/9) sebagaimana dikutip dari Reuters.
Langkah itu dilakukan setelah pemerintah paralel Libya timur yang beraliansi dengan Khalifa Haftar menunjuk dewan paralel pekan lalu untuk unit lokal NOC. Hal ini dilihat sebagai upaya untuk melepaskan diri dari markas Tripoli.
Pekan lalu, NOC sangat mengutuk penunjukan dewan paralel untuk unit timur Brega Petroleum Marketing Co (BPMC) sebagai upaya untuk memecah belah negara dan membentuk entitas tidak sah untuk mengekspor minyak. NOC menangani ekspor minyak dan gas untuk seluruh negara, meskipun
Pasukan Nasional Libya (LNA) telah mencoba untuk mengambil kendali atas pelabuhan minyak di bawah kendalinya.
Hingga saat ini belum jelas kapan ladang minyak itu akan kembali dibuka. NOC sebagai perusahaan yang didukung menjadi otoritas atas produksi minyak Libya dipandang masyarakat sipil sebagai sasaran empuk untuk diperas dalam keadaan negara yang lemah.