Siak, Gatra.com - Pebalap Indonesia Muhammad Nur Fathoni keluar sebagai juara Etape IV balap sepeda Tour de Siak (TdS), Minggu (22/9). Pebalap dengan nomor start 11 ini tampil dengan bendera tuan rumah, Bumi Siak Pusako (BSP).
Fathoni berhasil meraih podium pertama setelah berhasil melahap lintasan Siak City Race atau keliling Kota Siak Sri Indrapura dengan jarak tempuh 102 kilometer (dalam enam lap) dengan catatan waktu 2 jam, 20 menit, 31 detik.
Jarak ini lebih pendek 34 kilometer dari rencana semula 136 kilometer ulah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang merembet ke Siak.
Posisi kedua ditempati oleh Mohd Harrif Saleh dari tim Terengganu Cycling Team Malaysia dan posisi ketiga Aidan James Mendoza dari tim Nex CCN Cycling Team Singapura.
Sebetulnya 40 dari 53 pebalap yang berlaga di etape ini sampai digaris finish dengan catatan waktu yang sama. Yang membedakan cuma pada catatan sprint. Fathoni mendapat bonus 11 second, Mohd Harrif 06 second dan Aidan 04 second.
Menurut Race Direktur Tour de Siak 2019, Sondi Sampurno, catatan waktu sama lantaran dari awal hingga akhir balapan semua pebalap satu gerombolan besar.
"Tak pernah jauh-jauh dari rombongan. Lepas pun ketangkap lagi, paling lepas sekitar 40 sampai 50 detik dan masuk lagi ke rombongan besar," cerita Sondi kepada Gatra.com.
Memang, kata Sondi, di putaran pertama ada dua pebalap terpisah dan berada di depan, tapi tidak terlalu lama dan kembali ke rombongan besar.
"Boleh saya bilang, etape ini paling sengit. Karena jarak tempuhnya diperpendek, pebalap pun saling susul-menyusul. Saya juga ucapkan selamat kepada pebalap BSP yang berhasil naik podium. Ini hadiah buat masyarakat Siak," katanya.
Kepada Gatra.com, Fathoni mengaku bisa berhasil naik podium tak lepas dari kerjasama tim. Kerja sama yang paling apik itu kelihatan sekitar 1 kilometer jelang finish.
"Sebelumnya, posisi saya di leher kurang lebih 2 kilometer jelang finish. Saat itu, jarak saya dengan anak-anak (satu tim) tak jauh. Mereka pun memberikan jalan untuk saya maju ke depan, dan akhirnya finish di nomor satu," katanya.
Lelaki ini mengaku kalau semua pebalap adalah lawan berat, persis seperti berhadapan dengan kabut asap yang menyelimuti Kabupaten Siak yang punya tantangan paling berat.
"Semua pebalap lawan berat dan lintasan pun terasa berat lantaran kabut asap. Tapi itu tadi, saya bersyukur bisa naik podium di etape ini," katanya.
Empat Pebalap Mundur
Pada putaran pertama dan kedua etape IV, empat pebalap menyatakan mundur lantaran tak sanggup lagi ikut balapan ulah kabut asap yang pekat di Siak.
Mereka antara lain, Timothy Harvey dan Matthew Harvey dari tim Valovit Australia, Bram Imming dari tim Global Cyckling Holland dam Robet Muller dari tim Nex CNN Cycling Team.
Menurut Race Direktur Tour de Siak 2019, Sondi Sampurno, keempat pebalap itu dari awal mengalami iritasi mata. Namun, kata dia, belum dapat dipastikan penyebabnya karen asap.
"Dari awal kita sudah sampaikan ke pebalap, tidak ada paksaan bagi pebalap. Jika tidak ikut, enggak apa-apa. Tapi mereka tetap saja mau ikut. Pebalap dan semua official tim sepakat ikut balapan," ujar Sondi.
Yang pasti kata Sondi, "Hanya empat pebalap yang mundur, sisanya tetap semangat berpacu. Total yang ikut balapan tadi ada 49 orang. Satu orang lagi Patrick Saccani Wiliams dari tim Velovit, dari awal start memang tak ikut karena jatuh di etape II," terangnya.
Reporter: Sahril Ramadan