Palembang, Gatra.com – Kondisi cuaca di kota Palembang kembali memburuk, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Sumsel menyatakan kualitas udara di Palembang sudah katagori tidak sehat bagi pernapasan.

Kepala DPHP Sumsel, Edward Chandra mengatakan hasil pengukuran kualitas udara di Palembang terhitung pukul 15.00 wib kemarin menghasilkan nilai 135. Nilai ini memperlihatkan kualitas udara yang tidak sehat bagi pernapasan. Untuk itu, masyarakat hendaknya tidak banyak melakukan kegiatan di luar ruangan atau menggunakan pelindung tubuh.

“Karakter udara yang tidak sehat ini, akan berlaku sampai dengan besok, pada pukul 15.00 wib,” ujarnya.

Berdasarkan data DPHP, unsur ISPU terbagi atas lima hal yakni PM10, SO2, CO, 03, dan NO2. Pengukuran dimulai pada pukul 15.00 wib sampai dengan 15.00 wib keesokkan harinya. Data udara selama 24 jam ini, diolah oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk kemudian disalurkan pada alat pemantauan kualitas udara yang berada di tepi jalan Radial Palembang dan alat yag berada di kantor DPHP.

“Pemantuan kita selama satu hari, sehingga itu sudah mewakili kondisi udara di Palembang,” pungkasnya.

Peringatan udara tidak sehat ini merupakan ketiga kalinya dikeluarkan DLHP pada bulan September ini. Sebelumnya pada 20 September dan 19 September, udara Palembang juga sudah memperlihatkan status tidak sehat.

Sementara itu, hasil yang berbeda diperlihatkan pada pengelolaan data BMKG yang diketahui kualitas udara memburuk pada Minggu (22/9) dini hari. Pada pukul 00.00 wib sampai dengan sekitar pukul 07.00 wib, level udara di kota Palembang berada pada level berbahaya. Setelahnya, kualitasnya menurun sampai dengan level udara tidak sehat sampai dengan pukul 19.00 wib.

Peringatan kondisi udara yang tidak sehat ini hendaknya menjadi antisipasi masyarakat untuk selalu menggunakan pelindung tubuh (masker) dan lainnya.