Pekanbaru, Gatra.com – Tak kurang dari 14 jadwal penerbangan di Bandara Internasionl Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru mengalami keterlambatan lantaran kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Minggu (22/9).
Gara-gara keterlambatan tadi, 9 orang calon penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru terpaksa pindah ke Bandara Internasional Minangkabau di Kota Padang, Sumatera Barat dengan menempuh perjalanan darat lebih dari 200 kilometer.
Tadinya sembilan calon penumpang ini adalah rombongan yang akan menumpang Citilink menuju Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) sekitar pukul 13:00 Wib, tapi gagal lantaran kabut asap tadi.
Wahid 51 tahun, salah seorang calon penumpang Citilink tadi mengaku sudah mengambil duit tiket yang dikembalikan oleh maskapai Citilink.
"Kami sudah pesan dua unit travel menuju Padang. Tiket pesawat Rp1.339.000, sudah kami refaund. Katanya Senin (23/9) berangkat dari Bandara Padang," kata Wahid.
Wahid dan teman-teman mengaku terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar travel dan biaya penginapan satu malam di Padang. "Sebab besok kami harus sudah sampai di Pontianak. Kami kerja di sana," katanya.
Pihak Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tak menampik banyaknya pesawat yang terlambat landing. "Banyak yang delay lantaran pesawat yang landing terlambat," kata Officer In Charge Bandara Internasional SSK II Pekanbaru, Benni Netra kepada Gatra.com di ruang kerjanya.
Lebih jauh Benni menjelaskan, selain ditunda, ada sejumlah pesawat yang terpaksa dialihkan ke bandara lain, kembali ke bandara asal dan memilih tidak jadi terbang.
Malindo Air misalnya. Dia sudah terbang dari Bandara Internasional Subang Skypark, Malaysia, lalu berputar-putar di atas langit Riau, tapi kemudian kembali ke bandara asal.
Lalu ada pula Lion Air dan Batik Air yang terpaksa di alihkan pendaratan ke ke Bandara Hang Nadim Batam dan Citilink kembali lagi ke Cengkareng.