Home Kesehatan Masyarakat Perlu Waspada Dalam Melakukan Terapi Sel Punca

Masyarakat Perlu Waspada Dalam Melakukan Terapi Sel Punca

Jakarta, Gatra.com - Kanker merupakan penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkontrol sehingga merajalela dan menyebar keluar jaringan asal. Hingga saat ini kanker merupakan masalah kesehatan yang tertinggi dan belum terselesaikan di dunia.

Septelia Inawati Wanandi, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dengan kepakaran bidang biokimia dan biologi molekuler menjelaskan, terdapat Cancer Stem Cells atau sel punca kanker (SPK) yang memiliki karakter mirip dengan sel punca (stem cells) normal tapi keberadaannya dalam kanker justru bisa menimbulkan pertumbuhan tumor, membuat resistensi terapi dan kekambuhan penyakit.

Kebijakan terapi konvensional untuk kanker pada umumnya berdasarkan anggapan bahwa semua sel kanker mempunya potensi keganasan yang sama tanpa mempertimbangkan adanya SPK. Terapi kanker yang ada saat ini belum menargetkan SPK bahkan kemungkinan dapat mengaktifkan sel punca kanker.

"Percuma saja kalau kita memberikan terapi kanker tapi SPK yang walaupun jumlahnya sedikit tapi tidak kena karena resisten, sehingga tetap bertahan hidup. Karena nanti SPK yang tersisa itu yg akan menumbuhkan tumor baru," jelas perempuan yang karib disapa Prof. Ina kepada Gatra.com, di IMERI FKUI, Jakarta, Sabtu (21/9).

Dengan diketahuinya peran SPK dalam menentukan keberhasilan terapi kanker dan prognosisnya, diperlukan stategi deteksi keberadaan CSC dalam jaringan tumor untuk menentukan terapi yang ditargetkan pada SPK.

Saat ini terapi penyakit kanker sudah banyak dikembangkan, salah satunya adalah dengan Stem cells atau sel punca pluripoten. Terapi ini merupakan terapi yang mengembangkan suatu sel yang memiliki kapasitas untuk berkembang menjadi jenis sel lainnya. Selain itu jenis terapi ini sering pula digunakan sebagai gaya hidup seperti untuk kecantikan dan lainnya.

Sebetulnya, kata Ina, terapi sel punca normal ini bertujuan baik. Nantinya sel punca normal yang dimasukan memiliki kemampuan untuk untuk mengubah diri di tempat lingkungan mereka berada. Misalnya, bila berada di kulit, maka ia akan menjadi kulit atau akan menjadi tulang bila mereka berada di tulang. Terapi regenerasi dengan sel punca dapat dilakukan dengan transplantasi menggunakan sel induk tubuh sendiri. "Dengan kata lain, stem cells atau sel induk dapat ditanamkan ke berbagai organ tubuh yang sakit. Tujuannya, untuk regenerasi organ tersebut," jelas Ina.

"Namun, pada waktu kanker diberikan terapi sel punca normal, SPK malah ikut tumbuh dan aktif juga karena SPK berada pada lingkungan yang sama dan memperoleh nutrisi yang sama dengan sel punca normal. Jadi pada waktu sel punca normal diaktifkan, misalnya pada terapi regenerasi, SPK yang tadinya belum aktif menjadi aktif juga sehingga memicu pertumbuhan kanker,"imbuhnya.

Ina menjelaskan pemberian sel punca normal perlu dilakukan dengan kewaspadaan yang tinggi karena dapat membangkitkan serta mengaktivasi SPK sehingga memicu munculnya tumor ganas. Oleh karena itu setiap orang yang ingin melakukan terapi sel punca normal, perlu waspada akan kemungkinan tersebut.

2769