Pekanbaru, Gatra.com - Pesawat Malindo asal Bandara Sultan Abdul Aziz Shah Subang Jaya Malaysia, terpaksa balik kanan, kembali lagi ke bandara asal gara-gara jarak pandang di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru hanya 500 meter.
"Pesawat Malindo Air OD 362 kembali ke Subang Jaya. Pesawat itu sempat berputar-putar di Pekanbaru tapi kemudian balik kanan," kata Officer In charge (OIC) Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Benni Netra kepada Gatra.com, Minggu (22/9).
Air Asia yang mestinya terbang dari Kuala Lumpur Malaysia ke Pekanbaru justru memilih tak jadi terbang dari pada nanti mutar-mutar di langit Pekanbaru dan akhirnya harus kembali ke bandara asal.
"Semestinya Air Asia dari Kuala Lumpur dijadwalkan tiba di Pekanbaru pukul 10.30 Wib, tapi belum berangkat sampai sekarang," kata Benni.
Untuk penerbangan domestik, 3 pesawat tidak berani mendarat di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Alhasil, dua dialihkan ke Batam dan sisanya kembali ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.
"Semua pesawat itu sempat hold di langit Pekanbaru, Tapi akhirnya, Batik Air ID 6856 dan Lion Air JT 276 dialihkan ke Batam dan Citilink QG 936 kembali ke Cengkareng," cerita Benni.
Mestinya Batik Air mendarat di Pekanbaru pada pukul 07.35 Wib, sementara Citilink pukul 08:15 Wib. Tapi gara-gara jarak pandang di Pekanbaru hanya 500 meter, semuanya tak berani mendarat.
Jarak pandang itu sesuai informasi yang disodorkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru. Jarak pandang yang lebih parah justru ada di Pelalawan, hanya 300 meter.