Jakarta, Gatra.com - Sutradara film Dua Garis Biru, Gina S. Noer merasa berdosa karena cukup telat untuk menyelesaikan film Dua Garis Biru yang digarapnya setelah menunda bertahun-tahun.
"Dosa saya mungkin adalah menunggu selama 9 tahun untuk film itu dan menyadari waktu itu ketika anak-anak saya sudah memasuki masa puber," ujar Gina dalam diskusi di sela-sela Akatara 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (21/9).
Ketika akhirnya berusaha menyelesaikan penulisan novel, belakangan ia lantas 'dijebak' menyutradarai film Dua Garis Biru. Film yang sempat menimbulkan kontroversi, namun ia sebut justru penuh dengan pesan penting untuk keluarga.
"Percakapan pendidikan seks paling awal dari keluarga. Banyak dari penonton film yang komentar di YouTube dan Instagram, 'Anda orang dewasa enggak berhak melarang kami yang tidak mendapat pendidikan dari orang tua kami'," jelas Gina.
Istri sutradara Salman Aristo ini ingin berkomitmen ketika membuat film yang baik ada pada saat diproduksi. Bahwa ada kesepakatan oleh tim menghargai satu sama lain dan tidak ada bullying dalam produksi.
"Kalau ada pelecehan seksual saya sendiri yang akan melaporkannya ke polisi. Kita harus membuat anak nyaman dan percaya. Itu dijaga sampai akhir. Kita harus berbicara tentang seks itu hati-hati sekali," pungkasnya.