Magelang, Gatra.com - Kabupaten Magelang dilalui aliran dua sungai besar, Progo dan Elo. Kegiatan luar ruangan ekstrem seperti arung jeram menjadi salah satu pilihan wisata di daerah ini.
Rute favorit arung jeram di Magelang adalah menaklukan arus Sungai Elo. Jangan khawatir, jeram di sungai ini termasuk kelas II-III yang berarti kategori sedang sehingga masih aman untuk para pemula.
Ada sekitar 20 pengelola wisata arung jeram di Sungai Elo. Mereka tergabung dalam Paguyuban Operator Arung Jeram Kabupaten Magelang. Paguyuban memudahkan pengawasan standar keamanan wisata arung jeram. Para keeper atau pemandu arung jeram mendapat latihan rutin soal mengatasi situasi darurat dan memberi pertolongan di sungai.
Baca Juga: Batanghari Juara Umum Kejurprov Arung Jeram 2019
Operator arung jeram Sungai Elo biasanya memilih titik start di daerah Pare, sekitar 200 meter ke arah hulu jembatan Blondo. Lokasi ini mudah dijangkau karena dekat dari Jalan Raya Yogyakarta-Semarang. Di lokasi start, wisatawan mendapat pengarahan singkat soal aturan keselamatan arung jeram. Jaket pelampung dan helm wajib dikenakan selama perjalanan.
Selesai briefing, kita diajak turun ke sungai untuk memulai memacu adrenalin menyusuri arus deras sejauh kurang lebih 12 kilometer. Pemandangan asri di sepanjang perjalanan menjadi obat mujarab menyembuhkan kepenatan kerja. Waktu ideal melakukan wisata arung jeram biasanya pada awal musim kemarau. Debit dan permukaan air tidak terlalu tinggi sehingga batu-batu terlihat membentuk jeram-jeram manantang.
“Biaya wisata arung tergantung rute atau jarak tempuh serta fasilitas yang didapat,” kata salah seorang pengelola wisata arung jeram Sungai Elo, Tri ketika berbincang dengan Gatra.com, Sabtu (21/9).
Baca Juga: Kerinci Tuan Rumah Kejurnas Arum Jeram
Rata-rata satu perahu karet diisi 5-8 wisatawan. Tiap orang ditarik biaya Rp100 ribu sampai Rp150 ribu untuk satu kali trip arung jeram. Selain tarif perorangan, tersedia juga paket wisata arung jeram dengan biaya Rp450 ribu untuk setiap perahu karet. Jumlah penumpang dibatasi 8 orang untuk mencegah kelebihan beban.
Perahu karet dipimpin seorang keeper atau pemandu yang bertugas mengarahkan perahu dan mengatur ritme kayuhan masing-masing anggota. Rombongan arung jeram biasanya dikawal perahu penyelamat yang siaga mengatasi situasi darurat.
Setelah mengarungi sungai selama 2,5-3 jam, kita tiba di lokasi finish di Desa Mendut. Di titik akhir ini disajikan kelapa muda untuk menghilangkan dahaga dan sedikit makanan ringan. Pengelola arung jeram juga menyediakan mobil penjemput yang akan mengantar wisatawan kembali ke titik start. Jadi tunggu apa lagi, ayo siapkan nyali mengarungi arus jeram Sungai Elo.