Siak, Gatra.com - Tahun ini Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak merestorasi sekitar 21.854 lembar dokumen bersejarah peninggalan kerajaan Siak.
Untuk memberesi itu semua, Dinas Perpustakaan menggandeng ahli dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)."Kita undang dua ahli dari ANRI untuk mendampingi kita, sekaligus mengajari proses pemulihan arsip itu," kata Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak Muhammad Arifin, kepada Gatra.com Sabtu (21/9).
Ahli pun kata Arifin langsung mengajarkan salah satu metode perawatan dan perbaikan arsip. Metode itu adalah dengan menetralkan asam pada arsip, menyemprotkan zat magnesium karbonat dan kemudian melapisi arsip dengan Japanesse Tissue.
Beres itu, arsip tadi kemudian dilapisi lagi dengan lem khusus. "Teknik ini dibikin untuk melindungi bentuk fisik arsip dari pengaruh luar. Pengaruh yang bisa merusak kertas dari kerusakan yang bersifat fisik. Misalnya lantaran rapuh karena umur, pengaruh asam, karena dimakan serangga, atau kesalahan penyimpanan," katanya.
Yang dijadikan sampel pemulihan oleh ahli kata Arifin adalah peta Riau yang sudah hampir rusak. "Dari penjelasan ahli, umumnya arsip/dokumen yang direstorasi berupa kertas seperti naskah kuno, peta poster atau arsip kartografik yang umumnya sudah rapuh," terangnya.
Lebih jauh Arifin cerita, dari tahun 2012-2017, pihaknya sudah mulai merestorasi arsip autentik peninggalan Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Dari total 67 ribu lembar yang ada, 30 ribu diantaranya sudah direstorasi. Sementara sisanya bakal direstorasi secara bertahap, termasuk lah yang 21.854 lembar tadi.
"Tahun depan kita sudah mengusulkan anggaran restorasi untuk 2500 lembar dokumen kuno yang berada di masyarakat, termasuk dokumen pribadi masyarakat yang sudah rusak," katanya.
Arsip yang sudah direstorasi kata Arifin akan discan digital oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten Siak. Selanjutnya dokumen itu akan dipamerkan untuk umum di Gedung Situs Cagar Budaya Madrasatunnisa yang berada di sebelah istana.
"Insya Allah pada HUT Kabupaten Siak 12 Oktober tahun ini, kita akan resmikan peluncurannya," kata Arifin.
Reporter Sahril Ramadana