Banyumas, Gatra.com – Kebakaran lereng selatan Gunung Slamet hingga hari ini, Sabtu (21/9) belum berhasil dipadamkan dan terus meluas. Terkini, dilaporkan kebakaran mencapai area Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Ariono Purwanto mengatakan, api terus merembet ke arah timur sejak Kamis lalu.
Sebelumnya, api masuk dari wilayah administratif Brebes ke Kabupaten Banyumas dari arah barat.
Saat itu, tim pemantau Perhutani KPH Banyumas Timur memastikan titik asap telah mencapai wilayah kerja Banyumas Timur, administratif Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.
Lokasi kebakaran Gunung Slamet tepatnya di Petak 58D-10, Hutan Lindung Vegetasi Rimba Alam. Koordinat 7’09’22,38” LS dan 109’11’09,86” BT.
"Luas terbakar belum teridentifikasi. Kerugian juga belum teridentifikasi," ucapnya.
Pada awalnya, lanjut Ariono, petugas gabungan berupaya menyekat rembetan api dengan membuat sekat bakar alami. Namun api telah melampaui titik yang direncakan untuk penyekatan.
“Tiupan anginnya kencang. Jadi sudah melewati titik yang tadinya direncanakan akan dibuat sekat bakar,” kata Ariono, Sabtu (21/9).
Ariono mengatakan, pos pemunduran di Kaligua kini dipindah ke Kalipagu, Baturraden dan area Kebun Raya Baturraden. Dari titik ini, diberangkatkan sekitar 200 orang, terdiri dari masyarakat setempat dan relawan gabungan lintas instansi.
Lokasi kebakaran di lereng Gunung Slamet, ketinggian sekitar 3.000 mdpl. (BPBD Banyumas/re1)
“Kemarin sore sekitar pukul 4 Sore diberangkatkan secara bertahap. Pukul 10 malam juga diberangkatkan lagi relawan dari masyarakat setempat dan tim gabungan,” jelasnya.
Ariono menyebut, kontur perbukitan dan jurang menyulitkan pemadaman ini. Terlebih, kawasan terbakar sangat kering dengan tiupan angin yang kencang.
Dia mengaku belum menerima laporan jenis vegetasi hutan yang terbakar. Namun, memastikan hingga saat ini lokasi kebakaran masih jauh dari permukiman penduduk.
“Saya kira masih aman. Karena jaraknya jauh ya. Kemudian ada juga jurang yang jadi sekat. Tiupan angin juga tidak (mengarah ke permukiman),” ungkapnya.
Ariono mengemukakan, di lokasi kebakaran ada tim yang akan memadamkan api secara langsung. Jika tak memungkinkan, tim akan membuat sekat bakar untuk melokalisir agar api tidak terus merembet.