Banda Aceh, Gatra.com - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyampaikan pentingnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk membangun networking (relasi) dalam mengembangkan usaha.
“Persoalan yang selama ini menjadi kendala bagi para pelaku UMKM adalah dari segi pemasaran,” kata Wali Kota saat membuka secara resmi Pameran Produk Unggulan UMKM di Taman Bustanussalatin (Taman Sari) Banda Aceh, Jumat (20/9) .
Dalam memperluas capaian pemasaran UMKM di Banda Aceh, lanjut Aminullah, akan memperbanyak ruang publik seperti Car Free Day, revitalisasi lokasi wisata Ulee Lheue dan Krueng Daroy.
"Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin memberdayakan UMKM di Banda Aceh," katanya.
Wali Kota Banda Aceh ini juga mengatakan, selama ini telah berlangsung berbagai event-event, diantaranya pertandingan tinju dan piasan seni di pusat kota. Semua kegiatan itu akan menciptakan solusi bagi perekonomian kota. Dalam event-event yang diselenggarakan maka akan ada disertakan UMKM.
"Ini semua dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran dan ini solusinya yaitu menghidupkan UMKM," jelas Aminullah.
Wali kota juga mengajak semua pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas produk dan membekali diri dengan skill dan manajemen yang lebih baik.
"Pemko melalui Disperindagkop terus melakukan pelatihan serta pembinaan kepada para pelaku usaha ini agar terus meningkatkan kualitas, baik dari segi SDM maupun produk. Ini kita lakukan agar produk kita mampu bersaing dalam taraf yang lebih tinggi lagi," paparnya.
Wali Kota meminta kepada para pelaku usaha untuk merancang target pemasaran, untuk bisa menjangkau produk yang akan di pasarkan nantinya.
"Kita juga harus baca kompetitor. Kita harus meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing dengan produk lain di pasar. Kita sudah punya daya pemasaran yang baik di lokal, maka harus dapat membangun networking secara luas lagi. Bisa juga dengan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh, M Nurdin mengatakan, kegiatan itu diikuti lebih dari 70 UMKM, dua lembaga keuangan, yakni Bank Aceh Syariah dan LKMS Mahirah Muamalah Syariah dan dua OPD publik.
“Pemko menggelar kegiatan itu sebagai upaya pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan UMKM yang ada di Banda Aceh,” ujarnya.