Home Kesehatan Perlu Kajian Terkait Bayi Meninggal di Sumsel Korban Asap

Perlu Kajian Terkait Bayi Meninggal di Sumsel Korban Asap

Jakarta, Gatra.com - Sempat tersiar kabar perihal bayi meninggal di Sumatera Selatan yang diduga akibat asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Ketua Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P. (K) menyatakan hal itu perlu didalami lebih lanjut. 
 
"Tentang kasus bayi meninggal di Sumatera Selatan yang diduga akibat asap karhutla, penting untuk didalami lebih lanjut. Meski memang kasap karhutla ini sangat mengganggu pernafasan khususnya kelompok sensitif seperti lansia, bayi, dan penderita asma," katanya saat ditemui di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (20/9).
 
Menurutnya, kejadian seperti ini dalam kasus karhutla, berdampak sekali pada bayi. Sebab, dalam susunan anatomi tubuhnya khususnya pernafasan, masih membutuhkan udara bersih dan tidak bisa menghirup udara kotor dan menimbulkan dampak berkelanjutan seperti asma ataupun radang paru-paru.
 
"Bayi ini kan masuk dalam kategori sensitif dimana tentu dia butuh udara bersih untuk dihirup karena fungsi saluran pernafasannya pun belum optimal. Bila terus menghirup udara kotor, berdampak lanjut dan menyebabkan penyakit pernafasan," jelasnya.
 
Tetapi, lanjutnya, untuk menimbulkan kematian di usia bayi akibat asap karhutla, sepertinya agak kecil kemungkinan. Dalam artian, mungkin saja ada pengaruh asap tetapi bukan menjadi faktor utama penyebab bayi meninggal sehingga memang harus ada pemeriksaan lebih lanjut untuk peroleh hasil yang jelas.
 
170