Home Gaya Hidup Potensi Wisata Andong Raup Omzet Rp70 Juta Per Bulan

Potensi Wisata Andong Raup Omzet Rp70 Juta Per Bulan

MagelangGatra.com - Inovasi menjadi kunci pengelolaan destinasi wisata sehingga bertahan lama. Selalu ada atraksi baru agar calon wisatawan tidak bosan dan memutuskan untuk kembali datang.

Hal itu yang dilakukan pengelola paket wisata “Andong Tilik Deso” di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Wisata andong sekarang masuk salah satu pilihan atraksi wisata Borobudur.

Idenya sederhana saja yaitu memanfaatkan andong-andong yang biasa mangkal di pasar Borobudur. Andong disulap menjadi kendaraan pengantar wisatawan dan para kusir diberi pengetahuan dasar melayani wisatawan.

“Paketnya wisatawan diajak keliling desa wisata naik andong. Sebenarnya andong kan sudah ada lama di Borobudur. Jadi kita manfaatkan dan tidak perlu beli,” kata Ika Indriyani salah seorang pemandu wisata “Andong Tilik Ndeso," ujarnya. 

Saat kali pertama dicetuskan, hanya 5-7 orang kusir andong yang tertarik. Tarif satu kali trip saat itu Rp 50 ribu. Pengelola mengutip komisi separo dari harga tarif.

Potongan komisi itu digunakan untuk memberi jatah pendapatan untuk tiap dusun yang dilewati sebesar Rp1.000 per andong. Biaya perawatan dan pengeluaran tak terduga juga diambil dari komisi ini.

Tarif andong wisata sekarang Rp100 ribu. Setiap bulan rata-rata pengelola paket wisata “Andong Tilik Deso” mengantongi omzet sekitar Rp70 juta.

“Kusir andong yang dulu pendapatan Rp50 ribu sehari, sekarang hanya satu kali trip bisa mengantongi sejumlah yang sama,” kata Indy yang sudah 5 tahun belakangan ini aktif menjadi pemandu wisata di kawasan Candi Borobudur.

Selama bulan Juli 2018, tur wisata Tilik Ndeso Borobudur menyumbang dana Rp7.220.000 untuk 4 dusun yang dilalui trip andong.

Dalam sehari, satu kusir andong rata-rata melayani 2 kali trip wisata. Ada 20an kusir andong yang gabung dalam tur wisata Tilik Ndeso Borobudur. Saat puncak musim liburan, kusir andong bisa melayani 3-4 kali trip wisata.

Dari penjualan tiket selama Juli 2018, tur Wisata Tilik Ndeso Borobudur meraup omzet Rp23.686.000. Jumlah itu di luar bagi hasil dengan pengelola Taman Wisata Candi sebesar Rp45.125.000.

Hasil yang menggiurkan ini bukan berarti tanpa tantangan. Menurut Indy pihaknya terus mempertajam analisa potensi wisata yang masih bisa digali di sekitaran Borobudur.

Pemasaran melalui web site kata Indy, sekarang tidak efektif lagi. Orang cenderung malas browsing dan mengandalkan review pengunjung di situs-situs penjualan tiket perjalanan dan pemesanan hotel.

“Pemasaran penting. Masuk era digital, kita harus memanfaatkan platform-platform yang ada. Kalau review bagus mereka cenderung memilih destinasi wisata itu," ucapnya.

292