Home Politik Bela Imam Nahrawi, Belasan Massa Tuduh KPK Disusupi Taliban

Bela Imam Nahrawi, Belasan Massa Tuduh KPK Disusupi Taliban

Bandung, Gatra.com- Belasan massa dari Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Jawa Barat menggiring opini dugaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disusupi kelompok Taliban yang ingin merusak citra pemerintah. Mereka menggelar aksi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jumat (20/9).

Selain itu, kelompok Taliban di tubuh KPK ini juga dinilai telah merusak citra politisi yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Hal tersebut menyusul ditetapkannya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sebagai tersangka oleh KPK. Mengingat Imam Nahrawi merupakan kader PKB sekaligus warga NU.

"Kami meyakini kelompok mereka menganggap pemerintah yang akan menghalangi tujuan besar mereka, yang ingin merongrong Pancasila dan NKRI dengan menjual nama agama dan khilafah," ujar koordinator aksi Anjar.

Selain itu, belasan peserta aksi juga menuntut agar secepatnya dilakukan pelantikan terhadap pimpinan KPK terpilih, serta meminta mundur Agus Rahardjo sebagai Ketua KPK yang dinilai telah gagal memimpin KPK. Anjar menambahkan, pihaknya pun meminta agar KPK tidak dijadikan sebagai alat politik.

"Periksa unsur pimpinan dan penyidik KPK, sebab sudah ada yang mengundurkan diri, tapi masih aktif di KPK. Kepemimpinan KPK Kolektif Kolegial, jadi Jika ada 1 atau 3 (pimpinan) atau lebih yang mundur maka keputusan KPK batal demi hukum," paparnya.

Dia sampaikan, pihaknya menilai saat ini KPK cenderung terlalu asik mempertontonkan bak lembaga 'super hero'. Padahal, lanjut Anjar, sejatinya petugas KPK adalah manusia biasa maka jangan mengklaim yang paling bersih di negara ini.

"Semua rakyat Indonesia menginginkan agar pemerintah dapat melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan pemberantasan korupsi terutamanya kelompok Radikal yang bersarang di tubuh KPK," pungkasnya.

Berdasarkan pantauan aksi berjalan damai dengan dikawal oleh pihak dari kepolisian. Beberapa peserta aksi membentangkan poster, salah satu tulisannya yaitu 'KPK Jangan Berpolitik'.

 

 

724