Tangerang, Gatra.com - Hamil di usia dini tidak hanya dapat mengancam masa depan calon ibu untuk melanjutkan pendidikannya. Bahkan, sangat membahayakan bagi keberlangsungan hidup anak yang dilahirkan.
Dokter Spesialis Jantung sekaligus Ketua Terpilih Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr. Radityo Prakoso, SpJP (K), FIHA mengatakan, bahwa anak yang lahir dari pernikahan usia dini bisa terserang penyakit jantung bawaan (PJB).
"Penyakit jantung bawaan adalah penyakit jantung yang terjadi sejak lahir karena pembentukannya tidak sempurna. Biasanya, itu terjadi karena menikah terlalu muda atau menikah dengan orang yang sedarah (incest)," terangnya usai konferensi pers ASEAN Federation Cardiology Congress (AFCC) di ICE BSD, Tangerang, Jumat (20/9).
Di Indonesia, angka kejadian PJB ini masih cukup tinggi yang diperkirakan mencapai 43.200 kasus dari 4,8 juta kelahiran (9:1000) setiap tahunnya. Dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN lainnya seperti Singapura dan Malaysia tercatat sudah tidak memiliki kasus PJB.
"Kalau di negara maju sudah tidak ada karena sudah punya alat deteksi dini saat ibu hamil. Kalau kelainannya parah bisa diaborsi, sementara di Indonesia harus tetap dilahirkan dan masih banyak juga ditemukan perkawinan anak di sini," ujarnya.
Tidak hanya menyebabkan penyakita jantung bawaan. Menikah di usia dini juga akan berimbas pada penyakit bawaan lainnya seperti kulit, Congenital Talipes Equniovarus (CTEV) yang berdampak pada kaki anak bengkok berbentuk huruf O, skoliosis dan sampai kelainan pada ginjal.