Home Olahraga Tour de Singkarak Belum Berkontribusi Banyak bagi Warga

Tour de Singkarak Belum Berkontribusi Banyak bagi Warga

Padang, Gatra.com - Perhelatan Tour de Singkarak (TdS) sudah memasuki ke-11 tahun digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Kendati sudah berbilang tahun, ajang balap sepeda internasional ini belum berkontribusi banyak dan membawa perubahan bagi Ranah Minang.

Padahal, semestinya setiap event yang digelar di Sumbar harus bisa memberikan perubahan. Apalagi TdS event dalam lingkup internasional, yang semestinya mampu membawa kontribusi. Salah satunya untuk peningkatan ekonomi masyarakat, terutama daerah yang dilewati.

"Besok kesebelas kalinya TdS ini digelar, tapi belum ada kontribusi bagi Sumbar. Seperti ke Danau Singkarak, ikan bilih, dan pada ekonomi masyarakat juga belum signifikan," kata Wakil Ketua DPRD Sumbar, Arkadius Datuak Intan Bano di Padang, Kamis (19/9).

Menurut politisi Demokrat itu, perhelatan TdS tahun ini harus menjadi PR besar bagi Pemprov Sumbar dan Dinas Pariwisata Sumbar. Dengan harapan TdS bisa membawa dampak positif, baik untuk peningkatan kunjungan wisata, maupun adanya investasi di Sumbar.

Kendati demikian, jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini tetap mendukung perhelatan TdS ini. Namun dengan catatan, dalam pelaksanaannya harus lebih apik. Dalam artian, TdS harus membawa dampak pembangunan dan ekonomi bagi masyarakat.

"Saya setuju, meskipun belum ada kontribusi nyata. TdS ini memang harus dilanjutkan dan tidak boleh berhenti. Sebab mendapat event besar berskala internasional itu bukan gampang. Tapi pelaksanaannya harus dibenahi lagi," ujarnya.

Sementara sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyampaikan, perhelatan TdS ke-11 ini dijadwalkan pelaksanannya pada 2-10 November 2019 mendatang. Tahun ini terbagi sembilan etape, dengan grand start Kota Pariaman, dan grand finish di Kota Padang.

Sayangnya, tidak semua kabupaten dan kota di Sumbar mengikuti event tahunan dengan dana miliaran rupiah ini. TdS 2019 ini hanya diikuti 14 kabupaten dan kota di Sumbar, serta juga melibatkan Kabupaten Sungai Penuh dan Kerinci, Jambi.

226