Tangerang, Gatra.com - Penyakit kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia (global threat) dan merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Maka, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendorong agar setiap negara berkomitmen menangani isu ini.
Mengingat pentingnya terus meningkatkan pengetahuan dan infomasi terkait kardiologi, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) sebagai wadah dokter spesialis jantung di Indonesia menyelenggarakan ASEAN Federation Cardiology Congress (AFCC) ke-24. Tahun ini adalah kali pertama diadakan di Indonesia.
"Bersamaan dengan berkembangnya teknologi di bidang kardiologi, peran dokter juga harus semakin maju. Kita ingin negara Indonesia itu memiliki derajat yang sama dengan standar kualitas pelayanan kesehatan maupun edukasi di antara negara-negara ASEAN yang lain," kata President AFCC, Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP (K), FIHA, FAsCC, FESC, FACC saat konferensi pers AFCC di ICE BSD, Tangerang, Jumat (20/9).
Menurutnya, pertemuan ilmiah dan akademis yang dihadiri negara-negara ASEAN ini tidak hanya mempererat hubungan para ahli di bidang kardiologi saja, Tetapi juga tentunya menjadi wadah pertukaran informasi terbaru untuk menambah pengetahuan di bidang kardiologi.
Kegiatan AFCC ini merupakan hasil kolaborasi antara PERKI, Asian Pacific Society Cardiology (APSC), American College of Cardiolog (ACC), European Society of Cardiology (ESC), Cardiac Society of Australia & New Zealand (CSANZ), dan Japanese Circulation Society (JCS). Sebagai informasi, AFCC digelar pada 19-22 September 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang dengan sesi simposium bersama 3.000 kardiolog dan berbagai organisasi jantung di Asia.