Jakarta, Gatra.com- Ratusan massa mengatasnamakan Masyarakat Peduli KPK (MPK) kembali menyambangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (20/9).
Para demonstran melakukan aksi teatrikal dengan berjalan mundur menuju Gedung KPK sebagai simbol menuntut tiga Pimpinan KPK Agus Rahardjo cs untuk segera mundur dari jabatannya.
"Aksi jihad MPK 209 hari ini, masyarakat melakukan aksi berjalan mundur sebagai bentuk protes agar Agus cs segera di off-kan dan pimpinan baru KPK Bapak Firli dkk segera dilantik," tegas Koordinator aksi Alex.
Lebih lanjut, Alex menyebut, blunder penyerahan mandat Agus cs ke Presiden Jokowi diakuinya telah mendapatkan respon masyarakat. Terutama agar Presiden secepatnya melantik pimpinan KPK baru di bawah komando Firli Bahuri. Apalagi sudah ada UU KPK baru hasil revisi. Maka sudah sepantasnya Agus cs di Off kan dan secepatnya Firli cs di On kan.
"Penyerahan mandat Agus cs kami tafsirkan sebagai pengunduran diri dan tingkahnya yang seperti kekanak-kanakan menjilat ludah sendiri itu sangat mengecewakan, karena telah membuat kegaduhan dan mengorbankan kepentingan publik," tuturnya.
"Ingat !! KPK bukanlah LSM, bukan pula lembaga politik yang bermanuver dan parahnya melakukan pembangkangan ke Presiden Jokowi. Kalian sudah overdosis," tambahnya.
Demi meredakan kegaduhan ini, lanjut Alex, maka MPK mendorong DPR untuk segera memberhentikan Agus Rahardjo cs dan melantik Firli cs yang sudah resmi disahkan pada Rapat Paripurna DPR, Senin lalu.
"Agus cs sudah tidak layak memimpin KPK dan mengambil keputusan. Ditangan Agus cs, KPK dibuat legitimasi moralnya jatuh. Selamatkan KPK dari kelompok Taliban. Bubarkan WP KPK sekarang juga, rekrut ulang dengan pola rekrutmen yang transparan," jelasnya lagi.
Saking kecewanya dengan kepemimpinan Agus cs, massa MPK pun meneriakkan yel-yel Agus cs Mundur.
Agus cs... Mundur, Agus cs... Mundur. Begitulah suara ribuan massa yang memadati Gedung KPK dan terdengar bersahut-sahutan saat ribuan massa lainnya menyampaikan aspirasi yang sama.
Juga ada teatrikal penyemprotan nyamuk fooging untuk mengusir tiga pimpinan KPK.