Jakarta, Gatra.com- Bank Indonesia (BI) melaporkan, akan terjadi deflasi di pekan ketiga, September. Deflasi itu, menurut Perry, disumbang oleh beberapa penurunan harga komoditas, antara lain cabai merah sebesar 0,21%, bawang merah 0,07%, dan daging ayam ras 0,05%.
"Jadi, berdasakan survei pemantauan harga, kita perkirakan bulan September ini akan terjadi deflasi yaitu sebesar 0,19% mtm. Ini yang waktu itu kita sudah sampaikan bahwa inflasi akan berjalan sekitar dua bulan karena faktor musiman. Bulan ini [September] sudah mulai ada pasokan dari cabai, sehingga terjadi deflasi," ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat diwawancarai, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (20/9).
Di sisi lain, Perry menuturkan, deflasi yang terjadi pada September menyebabkan inflasi untuk year on year (yoy) sebesar 3,48%. "Sekali lagi, ini juga mengkonfirmasi realisasi inflasi sampai bulan September. Sekaligus, kami meyakini bahwa inflasi hingga akhir tahun akan di bawah titik tengah sasaran 3,5% plus minus 1%," ucap Perry.
Perry juga meyakini, inflasi untuk 2020 akan lebih rendah dari sasaran inflasi 2019. "Tahun depan, kami masih optimis bahwa inflasi akan berada di sasaran kisaran 3% plus minus 1%," katanya.