Jakarta, Gatra.com - Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab memastikan korban luka tembak mendapatkan penanganan medis secara baik. Pangdam mendatangi RSUD Timika membesuk keempat korban pada hari Kamis (19/9).
Insiden baku tembak terjadi antara Satuan tugas Penegak Hukum (Satgas Gakkum) Gabungan TNI-Polri dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari kelompok Militer Murib, di Kampung Olenki, Ilaga, Kab. Puncak pada Selasa 17 September lalu.
Dari keterangan Kodam XVII, kejadian bermula saat KSB menembak secara sporadis ke arah tim gabungan di sebuah honai yang berada di dekat sungai. Akibat tembakan sporadis, beberapa warga yang berada di sekitar lokasi terkena tembakan.
"Kondisi korban sangat stabil dan membaik, bahkan sempat berbincang-bincang santai dengan Pangdam. Keluarga korban yang mendampingi sangat senang dan antusias menerima kedatangan Pangdam berserta rombongan," kata Kapendam XVII/ Cendrawasih, Letkol CPL Eko Daryanto saat dikonfirmasi Gatra.com dari Jakarta, Jumat (20/9).
Eko menjelaskan, pada kunjungan ke RSUD Timika, Pangdam XVII/Cenderawasih juga memberikan dana santunan kepada korban dan keluarga sebagai simbol rasa empati dan kemanusian yang tinggi.
Sebagai informasi, dalam baku tembak antara KSB dengan Satgas Gakkum TNI-Polri, ditemukan tujuh warga dalam kondisi luka tembak. Dari tujuh orang, tiga diantaranya meninggal dunia, dan empat lainnya terluka. Mereka yang meninggal dunia Tekiman Wonda (laki-laki/ 33 thn), Edison Mom (laki-laki/remaja), Rudi Mom (laki-laki/ balita).
Adapun empat korban luka tembak yang semuanya adalah perempuan, masing-masing atas nama Topina Mom (perempuan/ 36 thn); Ny Tabuni (perempuan/ 37 thn ); Ny Herina Kinal (perempuan/ 32 thn); Yefrina Mom (perempuan /16 thn ).