Kapuas Hulu, Gatra.com - Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) Kapuas Hulu, Arief Mahmud menyebutkan kebakaran hutan yang melanda kawasan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) Kabupaten Kapuas Hulu mencapai 138,16 hektare, yang tersebar di 11 titik lokasi.
"Kebakaran taman nasional ini terhitung dari 1 Januari hingga 18 September 2019," kata Arief di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar, Kamis (19/9).
Kebakaran hutan yang terjadi di kawasan TNDS tercatat berdasarkan data pemadaman kebakaran yang dilakukan tim Manggala Agni Brigdalkarhut Daops Semitau BBTNBKDS.
"Kebakaran hutan yang paling besar terjadi di kawasan TNDS pada bulan Juli 2019, luasan kebakaran mencapai 74,33 hektare dari empat lokasi yang terbakar," katanya.
Karhutla di TNDS kerap terjadi pada musim kemarau saat air danau surut, serta terjadi pada daerah-daerah atau lokasi-lokasi bekas kebakaran lama. Hingga saat ini belum dapat dipastikan penyebab utama kebakaran di TNDS namun diperkirakan adanya aktifitas masyarakat yang melakukan pemanenan ikan dan juga faktor alam.
Selain itu TNDS dikenal sebagai areal yang bergambut dan serasah yang tinggi. Ini pula menyebabkan mudahnya api menjalar dan tak terkendali api. Selain itu faktor cuaca yang panas cukup ekstrim dengan Elnino.
"Kondisi kebakaran tahun ini lebih tinggi dari 3 tahun lalu, yakni 2016 seluas 14,5 hektare, 2017 seluas 103,68 hektare dan 2018 seluas 68,83 hektare, namun lebih rendah dari tahun 2015 seluas 164,32 hektare," jelasnya.
Berbagai upaya pengendalian kebakaran hutan terus dilakukan oleh tim BBTNBKDS melalui Manggala Agni Brigdalkarhut Daops Semitau, termasuk mensosialisasikan pembukaan lahan tanpa bakar melalui cuka kayu khusus untuk masyarakat di luar kawasan TNDS.
"Kami juga melakukan pengembangan inovasi melalui pengolahan limbah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak jenis bensin, untuk mengurangi limbah plastik," tuturnya.