Home Ekonomi Indonesia Harus Beralih Menuju Ekonomi Sirkular

Indonesia Harus Beralih Menuju Ekonomi Sirkular

Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Jenderal Indonesian Plastic Recyclers (IPR) Wilson Pandhika menyebut sudah saatnya Indonesia beralih ke dalam model ekonomi sirkular pada sektor daur ulang dan pengolahan sampah.

"Ekonomi sirkular dapat dibentuk dengan baik di Indonesia. Ini adalah modal yang harus diterapkan, karena ini adalah model yang sustainable untuk ke depannya, linear ekonomi itu tidak sustainable," katanya di gelaran forum ekonomi sirkular Indonesia-Jerman, Jakarta Kamis (19/9).

Wilson menjelaskan saat ini Indonesia berada di awal masa transisi dari ekonomi linear ke ekonomi sirkular. Keberhasilan masa transisi ini, bergantung pada banyak hal. Salah satunya adalah dari sektor industri daur ulang.

Karena di sektor itu, lanjut Wilson, para pelaku industri daur ulang ditantang untuk mengganti bahan baku murni dengan bahan daur ulang, yang dituntut untuk bisa menjawab tantangan mengenai kualitas dan biaya.

"Untuk itu perlu perbaikan di pengelolaan dan pemilahan sampah. Sehingga material yang kita terima itu dalam kondisi yang relatif lebih baik dari sisi kontaminasi yang lebih rendah dan pemilihan yang lebih baik," imbuhnya.

Belakangan, industri daur ulang di Indonesia mulai berkembang secara signifikan. Di sisi lain, para produsen juga melibatkan diri terutama soal tanggung jawabnya terhadap lingkungan. 

Selain itu, kata Wilson, dapat menyerap lebih banyak keuntungan yang didapat bagi para pelaku industri ini.

"Sama seperti lingkaran yang tidak memiliki awal juga tidak memiliki akhir. Jadi segala mata rantai sangat berperan penting, termasuk dari sisi masyarakatnya juga," terang Wilson.

Ia melanjutkan, dengan masyarakat yang bertambah sadar soal isu lingkungan, maka masyarakat akan lebih mau menggunakan produk berbahan daur ulang. Market juga semakin besar tercipta, sehingga industri dapat menyerap lebih banyak lagi material untuk diolah dan didaur ulang menjadi produk yang dapat dipasarkan.

498

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR