Jeddah, Gatra.com - Iran memperingatkan Presiden AS, Donald Trump agar tidak terseret ke dalam perang di Timur Tengah. Hal itu menyusul tuduhan yang dilayangkan Washington terhadap Teheran terkait serangan fasilitas minyak milik Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir Reuters, Kamis (19/9), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menggambarkan serangan tersebut sebagai pemantik terjadinya perang. AS telah melakukan diskusi dengan Saudi dan sekutunya untuk melakukan kemungkinan pembalasan atas serangan tersebut.
Sebelumnya, Trump mengatakan, adanya kemungkinan besar terjadinya perang dengan Iran yang menyangkal keterlibatan dalam serangan 14 September lalu. Selain itu, dia juga memperintahkan lebih banyak sanksi terhadap Teheran.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammed Javad Zarif menanggapi hal tersebut dengan menegaskan, pihaknya akan mempertahankan diri dari serangan AS dan Saudi.
Zarif mengatakan, Pompeo dan Pangeran Mahkota Saudi berusaha menipu Trump untuk memilih perang. Pada hari Rabu (18/9), Pompeo menyatakan serangan itu adalah tindakan perang terhadap Saudi.
Riyadh menyebut serangan fasilitas minyaknya sebagai ujian bagi dunia. Saudi juga telah menunjukkan bukti sisa 25 pesawat tak berawak Iran serta rudal yang digunakan dalam serangan itu yang tak dapat disangkal Iran.