Jakarta, Gatra.com - Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar rangkaian acara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober nanti, dengan menggandeng Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, dalam konteks isu global, pondok pesantren memiliki posisi cukup signifikan dalam percaturan wacana perdamaian dunia. Karena itulah kemudian Kemenag memutuskan untuk mengajak Kemenlu bekerjasama dalam HSN kali ini.
"Kalau di dunia, pondok pesantren itu memiliki posisi cukup signifikan dalam percaturan wacana perdamaian dunia. Jadi di Hari Santri tahun ini, kita ajak kerjasama Kementerian Luar Negeri," kata dia dalam sambutannya, di kantor Kemenag, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).
Lukman melanjutkan, saat di pesantren, para santri diajarkan oleh guru-guru mereka untuk menjadi orang yang humanis, inklusif, toleran, dan moderat. Sehingga dalam perkembangannya, para santri siap berperan sebagai duta-duta perdamaian di tengah dinamika yang sering mendapat ujian perpecahan, konflik, bahkan peperangan.
Pihaknya mengatakan, HSN kali ini Kemenag mengusung tema 'Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia'. Menurut dia, tema itu merupakan suatu respon atas terpilihnya Indonesia sebagai salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2019-2020 bersama empat negara lainnya yakni, Jerman, Republik Dominika, Belgia, dan Afrika Selatan.
"Umat Islam Indonesia adalah populasi muslim terbesar di dunia yang salah satunya direpresentasikan oleh kaum santri. Entitas ini memiliki andil besar dan terus berperan aktif dalam menyokong cita-cita perdamaian global yang tidak menghendaki adanya diskriminasi, ketidakadilan, terorisme, invasi, kolonialisme, dan lain-lain," tandasnya.