Lombok Barat, Gatra.com - Kado setahun tahun era kepemimpinan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc dan Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd, ditandai dengan dilakukannya Groundbreaking pembangunan Bendungan Meninting, yang berada di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (19/9).
Penekanan tombol Sirine dan penandatanganan Prasasti oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Dr. Ir. Hari Suparyogi, M.Eng , Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi NTB Dr Ir H Iswandi, M.Si, Danrem/162 Wira Bhakti, Kol Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han, , Sekretaris Daerah Lombok Barat HM Taufik, M.SC dan Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB.
Gubernur H Zulkieflimansyah menyatakan, impian masyarakat NTB, untuk bisa menghadirkan sebuah Bendungan yang dapat menyelesaikan persoalan pengairan dan ketersediaan air bersih di NTB, khususnya di Lombok Bagian selatan, akan segera terwujud.
“Ini bukan persoalan sederhana, tapi tidak ada yang tidak bisa diselesaikan, jika ada kemauan yang kuat. Hari ini kita menjadi saksi, Bendungan Meninting akan kita lakukan groundbreaking. Mudah-mudahan dengan adanya Bendungan Meninting yang sangat istimewa ini, persoalan perairan dan air bersih bisa kita atasi bahkan sampai Lombok Selatan,” kata Gubernur.
Gubernur juga menyatakan, agar kehadiran bendungan Meninting ini mampu menghasilkan pembangunan yang berkesinambungan, standar hidup yang lebih baik bagi masyarakat NTB.
Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Dr. Ir. Hari Suprayogi, M.Eng, mengucap selamat atas satu tahun kepemimpinan Gubernur NTB. Dirjen tidak menampik jika Provinsi NTB merupakan daerah yang memiliki Bendungan paling banyak di Indonesia.
Pihaknya mencatat sebanyak 73 Bendungan kecil dan bendungan besar ada di NTB. NTB menempati peringkat pertama di Indonesia.
Dikatakan, hasil kajian yang dilakukannya selama ini, Bendungan Meninting mampu menampung debit air dengan kapasitas 8 juta kubik. Yang nantinya akan dimanfaatkan sebagai air irigasi dan air baku. Selain itu, keberadaan dari Bendungan ini juga akan dikembangkan menjadi salah satu destinasi pariwista, yang akan menjadi nilai tambah dalam mengangkat ekonomi maayarakat di sekitatnya.
“Bendungan Meninting, memiliki tampungan lebih dari 8 juta yang manfaatnya adalah untuk irigasi dan jangan lupa untuk air baku. Selain itu juga sebagai pengembangan pariwisata dan untuk mengangkat ekonomi masyarakat di wilayah bendungan,” ungkap Hari Suprayogi.
Dirjen berharap, dengan Bendungan ini pada tahun 2022 nanti, akan menghijaukan wilayah hulu di Pulau Lombok. Untuk itu, masyarakat Lombok harus kompak membangun Bendungan tersebut, sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program Gubernur dalam membangun NTB.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Prov. NTB, Ir. Azhar MM, menjelaskan, Bendungan Meninting merupakan salah satu infrastruktur yang disiapkan untuk menampung air pada musim hujan. Sehingga bisa dimanfaatkan nanti pada musim kemarau.
Ia menjelaskan, Bendungan Meninting berada cukup tinggi dari permukaan air laut, dengan tinggi Spillway 74 Meter. Bendungan Meninting merupakan bendungan yang memiliki genangan yang cukup dalam, sehingga bisa mengalirkan air hingga ke Lombok Selatan.
Dikatakan, Bendungan Meninting juga akan dapat mengairi daerah irigasi Desa Penimbung seluas 454 hektar, daerah irigasi Ketapang Orong 40 hektar dan sistem irigasi Jangkuk 1.065 hektar. Selain fungsi irigasi, bendungan ini juga akan menjadi sumber air baku SPAM regional, yang direncanakan kurang lebih 150 liter/detik dan tersedia energi listrik 2 x 0,4 Mega Watt.
“Anggran pembangunan Bendungan ini diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp 1,4 Triliun. Dengan waktu pengerjaan selama 4 tahun, dimana tahapannya sudah dimulai pada tahun 2018,” ujar Azhar.