Home Kesehatan Pemprov Sumbar Ingin Gunakan Alat Renograf di Rumah Sakit

Pemprov Sumbar Ingin Gunakan Alat Renograf di Rumah Sakit

Padang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ingin memanfaatkan renograf, sebuah alat dari tenaga nuklir untuk melacak kelainan ginjal di rumah sakit wilayah setempat. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, energi nuklir bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, salah satunya di bidang kesehatan.

"Pemprov Sumbar ingin memanfaatkan hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) berupa renograf yang digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa fungsi ginjal," ujar Irwan Prayitno saat Konferensi Internasional 3nd International Conference on Nuclear Energy Technologies And Sciences (ICoNETS) 2019 di Universitas Andalas, Kamis (19/9).

Dia mengatakan, rumah sakit banyak memanfaatkan radiasi nuklir, diantaranya untuk rongent, MRI, terapi kanker payudara dan prostat. Dengan aplikasi teknologi nuklir, telah dikembangkan sejumlah peralatan medis dan produk kesehatan untuk menangani penyakit.

"Hanya saja masyarakat banyak yang belum mengetahuinya. Untuk itu kami berharap Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN BATAN) sering-sering mensosialisasikan manfaat energi nuklir untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya di Sumbar," pintanya.

Dia mengatakan, anggapan masyarakat terhadap nuklir memang masih cenderung merujuk pada bom yang membahayakan jiwa manusia. Tak heran jika masih banyak yang beranggapan bahwa nuklir itu berbahaya.

Menurutnya, ilmu pengetahuan berkembang luar biasa dan sangat cepat di Indonesia. Negara ini juga dikelilingi dengan sumber daya alam yang sangat berpotensi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

"Kita harus menjadi bangsa yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, energi nuklir bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Misalnya untuk pemasokan listrik," ungkap dia.

Menurutnya, energi nuklir menjadi satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah kaca, sehingga secara efektif bisa menggantikan bahan bakar fosil, selain itu energi nuklir ini ramah lingkungan.

Katanya, nuklir terkesan menakutkan, dan mengakibatkan kerugian besar bagi umat manusia. Seperti ledakan bom atom Nagasaki dan Hirosima pada 1945. Peristiwa meledaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Cynorbil yang mengakibat paparan radiasi yang dahsyat, bahkan radiasinya menyebabkan begitu banyak gangguan pertumbuhan makhluk hidup, mulai dari tanaman, hewan, dan manusia yang berimbas pada kematian, keracunan, luka, kemandulan, sampai terjadinya mutasi gen.

"Selama penggunaannya sesuai prosedur akan memberi manfaat. Seperti peristiwa Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Fukushima Daichi, Jepang. Walau terdapat korban luka bakar, tapi tidak sampai merenggut nyawa manusia," ucapnya. 

235