Kabul, Gatra.com - Serangan pesawat tak berawak milik AS telah menewaskan 30 warga Afghanistan. Serangan yang terjadi pada Rabu (18/9) itu dimaksudkan untuk menghantam tempat persembunyian Negara Islam (IS). Menurut seorang warga yang menyaksikan peristiwa tersebut, Malik Rahat Gul, serangan tersebut setidaknya melukai 40 orang petani dan buruh perkebunan kacang pinus. Para pekerja sedang menyalakan api unggun dan duduk bersama ketika pesawat itu menghantam mereka, ujarnya, seperti dikutip Reuters, Kamis (19/9).

Kementerian Pertahanan Afghanistan dan seorang pejabat senior AS di Kabul telah mengkonfirmasi bahwa peristiwa itu memang benar terjadi. Sementara itu, belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan IS. Sebagai informasi, sekitar 14.000 tentara AS berada di Afghanistan. Mereka melatih dan memberi nasihat kepada pasukan keamanan Afghanistan untuk melakukan operasi kontra-pemberontakan melawan IS dan gerakan Taliban.

ISIS pertama kali muncul di Afghanistan pada tahun 2014. Mereka berani melawan pemerintah, termasuk pasukan AS dan Taliban. Jumlah persis pejuang IS sulit dihitung karena mereka sering berganti kesatuan, tetapi militer AS memperkirakan ada sekitar 2.000.