Banyumas, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas berencana menaikkan tarif masuk sejumlah objek wisata yang dikelolanya. Rencana ini dimasukkan pada usulan perubahan ketiga Peraturan Daerah nomor 20 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha Pariwisata. Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Saptono Supriyanto mengatakan, objek wisata milik pemerintah daerah yang tarifnya disesuaikan yakni Taman Rekreasi Andhang Pangrenan (TRAP), Taman Bale Kemambang serta Lokawisata Baturraden.
"Dari rencana kenaikan, penyesuaian harga tiket yang cukup signifikan ada di Lokawisata Baturraden," katanya, Kamis (19/9). Dia menjelaskan, tiket masuk Lokawisata Baturraden, dari Rp14.000, naik menjadi Rp20.000 untuk harian serta weekend atau Sabtu dan Minggu menjadi Rp25.000. Sementara untuk TRAP dan Bale Kemambang naik dari Rp2.500 menjadi Rp3.500.
Menurut Saptono, Perubahan Perda Retribusi Jasa Usaha ini masih menunggu hasil koreksi dan pengesahan dari Kementerian Dalam Negeri. Sebab, aturan yang terkait retribusi prosesnya harus mendapat persetujuan Kemendagri. Bila Kemendagri belum memberikan persetujuan atas penetapan perda di daerah, maka hasil persetujuan bersama DPRD dan eksekutif belum bisa diterapkan.
"Keputusan Kemendagri menentukan kajian perubahan Perda Retribusi ini. Bila hasilnya disetujui maka tahapan selanjutnya adalah dikembalikan ke pemerintah daerah. Jika harus dikoreksi, maka perda tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu," katanya.
Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPC HPI) Banyumas, Heri Narsinto mengatakan, kenaikan tiket masuk objek wisata harus mempertimbangkan daya jual dari obyek wisata tersebut. Salah satu pertimbangannya yaitu fasilitas dan wahana yang tersedia. "Adanya kenaikan tarif diharapkan ada pula nilai lebih dari kenaikan itu sendiri. Nilai lebih ini akan berdampak pada tingkat kunjungan dan para pelaku di lapangan," ujarnya.
Dia mengatakan, kenaikan tarif merupakan hal yang wajar. Akan tetapi, jangan sampai pelaku wisata dan wisatawan merasa kecewa karena pelayanan, kenyamanan, daya tarik yang didapatkan tak sebanding dengan harga tiket.