Home Milenial Kemantan Dorong Transformasi Petani di Era Industri 4.0

Kemantan Dorong Transformasi Petani di Era Industri 4.0

Purwokerto, Gatra.com-Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong agar lahir generasi petani yang inovatif dan responsif terhadap era industri digital, atau industri 4.0. Petani generasi baru didorong untuk bertransformasi dari pertanian berbasis komoditas menjadi pertanian berbasis merk.

Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, DR Agus Wahyudi untuk menghadapi Internasional market petani harus bisa bertransformasi dalam penentuan pemasaran produk pertanian.

“Masalahnya, Selama ini 95 persen produk pertanian Indonesia ada pada kasta terendah yaitu produk pertanian berbasis komoditas. Pada Kasta tersebut penjual tidak bisa menentukan harga,” katanya, dalam keterangannya kepada Gatra.com, Kamis (19/9).

Menurut dia, kasta kedua adalah certified product, pada kasta ini harga belum ditentukan oleh penjual tetapi ditentukan oleh buyer. Sedangkan kasta tertinggi adalah branded product, dimana added value yang dihasilkan sangat tinggi.

“Jika pertanian ingin maju kita harus mau bertransformasi dari produk berbasis komoditas ke produk berbasis merk sehingga bernilai ekonomi tinggi dengan produk-produk yang memiliki brand,” tandasnya, ketika memberi kuliah umum di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto.

Dia mengungkapkan, Jepang bisa menjadi contoh pertanian yang maju. Hampir 100 persen produk pertanian Jepang berbasis merk (branded product) sehingga bernilai ekonomi tinggi.

Dia menerangkan, transformasi dari produk berbasis komoditas ke branded product berbasis revolusi Industri 4.0 perlu penguasaan empat hal. Pertama, yakni big data analytic, yaitu analisis terhadap ketersediaan data yang sangat banyak di dunia untuk pengambilan keputusan.

Kedua, semua peralatan yang terkait dihubungkan dengan internet. Ketiga, Artificial Intelegency (kecerdasan buatan) berbasis robotik.

“Keempat, financial technology (Fintech). Keempat pilar ini menjadi peluang untuk para mahasiswa berperan aktif dalam transformasi produk pertanian berbasis komoditas ke branded product,” ucapnya di depan ribuan mahasiswa dan tamu undangan dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah.

133