Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menunggu kesiapan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menampung pencari suaka yang kembali tinggal di trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Hingga saat ini belum ada kepastian mengenai nasib para pengungsi itu.

Menurut Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Taufan Bakri, pihak Pemprov bersama UNHCR dan Kemensos masih mendiskusikan terkait bantuan selanjutnya yang akan diberikan kepada pencari suaka. Sambil menunggu kepastian, Pemprov berencana menampung kembali para pencari suaka ke tempat pengungsian di Gedung Eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat.

"Ya mungkin sementara, kita kan berkoordinasi dengan Kemensos, kalau mereka sudah siap, tapi siapnya itu bisa menampung atau tidak. Kan gitu," kata Taufan di Balai Kota Jakarta, Kamis (19/9).

Meski demikian, Pemprov DKI tetap kekeuh untuk tidak memberikan bantuan terlalu jauh. "Bantuan yang diberikan hanya sekedar fasilitas seperti listrik dan air. Kalau bantuan tidak mungkin memberi makan mereka," ujar Taufan.

Taufan mengatakan bahwa Kemensos juga berencana menampung pencari suaka di kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur. Setelah di survey, tempat pengungsian itu diperkirakan mampu menampung sekitar 300 orang.

"Saya punya rekomendasi beberapa tempat pengungsian. Tapi karena gak diminta, saya simpan saja di dompet saya. Ga mau saya keluarin. Konsumsi saya kan khusus untuk Gubernur saya dong," tuturnya.

Sebelumnya, para pencari suaka sempat diberi dana oleh UNHCR untuk mencari tempat tinggal sendiri seperti kos-kosan. Namun, dana tersebut telah habis terpakai sehingga mereka kembali tinggal di trotoar.

"Nah mereka kan sudah ada tanda bukti terima uang. Apalagi yang mau dijadikan alasan, kita sudah berbuat baik untuk mereka," ucap Taufan.