Jakarta, Gatra.com - Ikatan Mahasiswa Papua Barat (IMPB) menggelar festival budaya Papua di depan Patung Arjuna Wijaya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (19/8). Dalam acara ini, sejumlah mahasiswa berpakaian adat Papua membagikan bunga mawar kepada pengguna jalan sebagai simbol perdamaian.
Sekjen IMPB, Fadjrin AR mengatakan, festival kali ini dilakukan untuk membawa pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa di Papua sudah damai. Ia menuturkan, selama ini ada provokator yang ingin memecah belah bangsa Indonesia, khususnya di Papua.
"Kegiatan ini membawa pesan damai kepada seluruh masyarakat Indonesia, bahwa saat ini di Papua sudah damai. Kami semua ingin perdamaian, bukan konflik. Untuk itu kami hadir hari ini membawa pesan itu," katanya.
Meski begitu, Fadjrin mengungkapkan hingga saat ini masih ada hoaks di sosial media tentang kondisi di Papua. Untuk itu, ia menyarankan agar tidak terpovokasi isu-isu yang belum tentu kebenaranya.
"Yang belum damai di media sosial. Sementara di sana sudah kondusif. Alhamdulilah kondisi di Papua sudah damai. Wilayah saya di Fakfak dulu ricuh sampai bakar pasar, saat ini damai. Di medsos saja banyak isu hoaks," tuturnya.
Ia menambahkan, Papua masih menjadi bagian dari Indonesia yang tidak bisa dipisahkan. Ketika ditanya soal referendum, ia menegaskan hal itu hanya politisasi akibat konflik yang terjadi di Papua.
"Saya sebagai mahasiswa, menganggap ini semua politik. Biar orang di atas saja yang urua, kita hidup biasa saja. Hidup damai seperti biasa, Papua masih dalam NKRI," ujarnya.