Jakarta, Gatra.com - Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Heru Pambudi mengatakan pihaknya terus berupaya menawarkan berbagai keunggulan dibandingkan fasilitas sebelumnya. Salah satunya, Bea dan Cukai meluncurkan Kawasan Berikat (KB) Mandiri.
Menurut Heru, melalui KB mandiri, Bea Cukai menciptakan konsep pengawasan yang tidak menghambat operasional pemasukan dan pengeluaran barang. Ditargetkan, 1.370 KB pada tahun 2021 sudah menjadi KB Mandiri.
"Nanti kita harapkan sampai 2021 semua kawasan berikat itu 1.370 kawasan berikat sudah semuanya mandiri sehingga kalau menggunakan observasi yang sekarang efisiensinya 30 persen kali value yang sekarang," kata Heru kepada wartawan di kantornya, Kamis (19/9).
Dengan begitu, Heru menambahkan, dengan adanya insentif fiskal dan kepastian layanan yang lebih cepat dan efisien, akan mengakselerasi ekspor dan meningkatkan investasi.
"Kan antara Indonesia Malaysia, Filipina, Vietnam itu semua pasti akan berkompetisi menarik ekspor, tinggal membandingkan sekarang Indonesia dengan beberapa keunggulan ya tentunya kita harapkan dengan tambahan policy ini akan lebih menarik lagi," ia menjelaskan.
Selain itu, lanjutnya, percepatan di bidang logistik juga akan berdampak pada peningkatan competitiveness. Apalagi, ekspor bisa menciptakan trade balance.
"Harus disupport melalui ekspor ini, tentunya sesuai arahan presiden dan ibu menteri," ucapnya.
"Ini betul-betul dari hulu hilirnya sudah mandiri karena gini, kontainer-kontainer pelabuhan kalau tujuannya kawasan berikat tidak ada hambatan apapun di pelabuhan ini kemudian tracking sudah dikontrol dan kemudian kawasan berikat sudah self managed bonded zone," ucap Heru.