Palembang, Gatra.com - Ribuan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) dan unsur civitas akademika Raden Fatah Palembang lainnya memadati lapangan kampus guna melaksanakan salat meminta hujan (istisqa), Kamis (19/9).
Munajat doa bersama dilakukan guna meminta rahmat hujan guna mengurangi asap pekat di kota Palembang, Sumsel.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Muhammad Sirozi mengatakan pelaksanaan salat dilakukan guna meminta kepada sang pencipta diciptakannya hujan sebagai salah satu upaya mengurangi kabut asap yang kian pekat menyelimuti kota Palembang. Kabut asap yang menganggu aktivitas masyarakat terutama mengakibatkan kesehatan pernapasan menjadi terganggu akan bisa hilang dengan turunnya hujan.
“Semoga salat ini akan membuat Palembang bisa diguyur hujan, agar tanaman-tanaman bisa hidup kembali, asap yang membuat udara menjadi berbahaya akan hilang. Dengan banyaknya jamaah dan mahasiswa yang berdoa, semoga hujan bisa diciptakan. Rahmat hujan itu, ada di kehendak Allah,” ungkapnya usai salat istisqa di lapangan kampus, Kamis, (19/9).
Kendati asap di Palembang makin pekat dan tergolong berbahaya, Sirozi menyatakan belum mengeluarkan edaran khusus atas kebijakan jam operasional kampus. Proses pembelajaran di kampus UIN Raden Fatah, masih akan tetap dilakukan seperti biasanya.
“Kita imbau mahasiswa kurangi aktifitas di luar, pakai masker. Karena asap ini efeknya tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing, kalau kondisi badan kurang sehat tentu akan mudah diserang penyakit ispa. Jam belajar belum ada pengurangan atau dimundurkan,” ujarnya.
Salat istisqa ini merupakan salat perdana yang dilakukan civitas akademika UIN Raden Fatah Palembang selama musim kemarau ini sehingga tidak menutup kemungkinan akan kembali menggelarnya. “Kalau hujan belum turun. Kondisi udara terus berbahaya tentu kita kan lakukan salat lagi dan kita berharap kebakaran yang terjadi bisa diatasi segera,” terangnya.
Reporter: Karerek