Paris, Gatra.com - Rumah lelang Prancis, Millon membantah tuduhan pemerintah Meksiko, bahwa penjualan puluhan artefak pra-Kolombia adalah ilegal dan dilanjutkan dengan pelelangan. Kementerian Luar Negeri Meksiko mengatakan, 95 dari 120 karya yang dilelang tampaknya berasal dari budaya Meksiko, termasuk emblem Kota Teotihuacan di era pra-Kolombia. Ada pula produk peradaban Olmeca (awal Mesoamerika) dan Maya.

Presiden Millon, Alexandre Millon mengatakan kepada Reuters pada Rabu (18/9), duo Manichak dan Jean Aurance yang terdaftar sebagai pemilik artefak memenuhi semua kriteria hukum untuk membenarkan kepemilikan mereka atas koleksi yang mereka kumpulkan tersebut. Keduanya mulai mengoleksi setelah jatuh hati pada suatu karya di galeri Paris pada 1963.

"Bagi Meksiko, masalahnya adalah koleksi ini patut dicontoh dalam segala aspeknya: asal-usul, publikasi, dan pameran yang mengiringinya. Itu harusnya menjadikan karya-karya tersebut sebuah platform yang positif bagi Meksiko", kata Milon sebelum pelelangan.

Koleksi yang dilelang meliputi pahatan, topeng, dan artefak keagamaan dari sebelum 1000 SM hingga abad ke-18 M.

Ketegangan terkait karya seni era pra-Kolombia memanas sebab muncul tuntutan agar para kolektor dari negara-negara Barat dan museum harus mengembalikan objek ke negara asalnya. Di sisi lain, para kolektor sering berargumen bahwa di negara asal, karya-karya seni itu kekurangan perawatan yang memadai.

Presiden Prancis Emmanuel Macron tahun lalu menjadi pemimpin pertama yang memulai tinjauan komprehensif artefak yang dijarah pada masa kolonial. Dia berjanji untuk mengembalikan 26 buah ke Benin.

"Meksiko adalah pemilik yang berhak dari karya seni ini. Kami datang ke sini untuk menyatakan ketidakbahagiaan kami dan untuk menjelaskan mengapa ini tidak hanya melanggar hukum Meksiko tetapi juga hukum internasional," ucap Duta Besar Meksiko untuk Prancis, Juan Manuel Gomez-Robledo.