Palembang, Gatra.com – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar aksi di halaman gedung rektor, mempertanyakan janji peningkatan akreditasi kampus, Rabu (18/9). Hingga malam hari, mereka masih bertahan di halaman gedung ektorat sampai dengan pihak Rektorat bersedia menandatangi tuntutan mereka.
Dikatakan Koordinator Aksi, Maryo Indrawansyah, ia bersama dengan mahisiswa lainnya menagih janji pihak Rektor yang mencanangkan program 1000 hari menjelang akreditasi kampus A. Selama ini, pihak mahasiswa sudah berupaya mendukung dan mengupayakan program tersebut akan tetapi masih belum adanya peningkatan akreditasi. “Sejak tahun 2016, pak Rektor berjanji jika akan mewujudkan akreditasi A. Bahkan ada program 1000 hari menghitung mundur pencapaian program tersebut, dan mahasiswa mendukung namun sampai saat ini, janji tersebut belum ada hasilnya,” ujarnya kepada Gatra, Rabu (18/9).
Selain mempertanyakan peningkatan akreditasi universitas menjadi A, mahasiswa juga menanyakan mengenai alokasi UKT mahasiswa golongan I yang hanya mencapai 4,9% perangkatannya. Mahasiswa menuntut agar UKT golongan I bisa mencapai 20%, sehingga semakin banyak mahasiswa yang bisa memperoleh biaya kuliah terjangkau,“UKT di kampus kami ini dibagi 1-8 golongan yakni mulai Rp400.000-Rp10 juta, tapi persentase untuk golongan I masih sedikit, kami menuntut sampai 20%. Tuntutan ketiga, yakni transparan Biaya Kuliah Tunggal (BKT) yang tercermin dari fasilitas kampus saat ini, kami rasa tidak sebanding saja. Jika tidak mampu, pak Rektor sebaiknya mundur,” terang Maryo.
Mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Mahasiswa Tagih Janji Rektor (GENTAR) sampai dengan pukul 20.00 wib tadi, masih bertahan di halaman gedung rektorat. Menurut Maryo, mereka akan menunggu sampai dengan pihak Rektorat menandatangani ketiga tuntutan tersebut. Pada aksi itu, Rektor UIN Raden Fatah, M Sirozi sempat menemui massa aksi dan memberikan penjalasan mengenai tuntutan mahasiswa dan upaya yang telah dilakukan pihak universitas, namun belum berkenan menandatangi surat pernyataan tuntutan mahasiswa. Aksi juga akan dilanjutkan pada keesokkan hari, setelah selesai melakukan sholat istisqa di halaman kampus.
“Jumlah massanya sekitar 50 orang dan pada sore hari terus bertambah. Kami ingin bermalam di halaman kantor rektorat ini, sampai pihak Rektor menandatangani tuntutan itu. Jika masih belum bersedia, besok kami akan aksi lagi dengan jumlah massa lebih banyak,”pungkasnya.