Solo, Gatra.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan sosialisasi terkait pentingnya kesadaran berlalu lintas masyarakat. Salah satu lokasi yang disasar untuk agenda ini adalah perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan.
Hal ini disampaikan oleh Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto di Perlintasan Sebidang Purwosari, Rabu (18/9). Sosialisasi menyasar seluruh pengguna perlintasan di tiga lokasi di Kota Solo, yakni JPL 116 Jalan Letjen S Parman (Gilingan), JPL 99 Jalan Slamet Riyadi (Purwosari), dan JPL 94 Jalan RM Said Surakarta (Pasar Nongko).
”Selain sosialisasi kami juga memberikan sanksi bagi pengendara yang tidak patuh. Meski sanksinya terkesan lucu, kami harap bisa memberikan efek jera. Sanksinya menyanyi bagi pengendara perempuan dan push up bagi pengendara laki-laki,” ucap Eko saat ditemui di Perlintasan Sebidang Purwosari, Rabu (18/9).
Eko bilang, saat ini perlintasan sebidang adalah titik membahayakan. Tiap tahun, kasus kecelakaan di perlintasan sebidang bertambah. Tiap tahun pula KAI menutup perlintasan sebidang.
Selama Januari 2018 hingga Juni 2019 ada 63 perlintasan sebidang yang ditutup. Hingga saat ini ada 445 perlintasan aktif. Sebanyak 120 perlintasan dijaga dan 240 perlintasan tak dijaga.
Adapun 58 perlintasan dianggap tidak resmi. Perlintasan tidak sebidang, baik berupa flyover maupun underpass, berjumlah 27 perlintasan. ”Kami terus berupaya menutup perlintasan sebidang, baik yang liar maupun yang resmi. Sebab memang perlintasan sebidang ini banyak yang membahayakan,” ucap Eko.