Padang, Gatra.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno mengajak masyarakat untuk menjaga populasi harimau Sumatera dari kepunahan dengan tidak melakukan perburuan dan perdagangan sebagian atau keseluruhan tubuh satwa langka itu.
Ajakan itu disampaikannya dalam Konsultasi Publik II Strategi Rencana Aksi Konservasi (SRAK) Harimau Sumatera periode 2019-2029, di Padang, Rabu (18/9).
"Populasi harimau Sumatera saat ini terus mengalami penurunan akibat perburuan dan perdagangan serta pembukaan lahan dan konflik dengan manusia," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
Dia katakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Banyak kawasan hutan lindung dan konservasi menjadi sasaran untuk dijadikan perkebunan, pemukiman dan kegiatan pembangunan lainnya.
Kondisi tersebut diperparah dengan maraknya pembakaran hutan lindung atau konservasi menjadi lahan perkebunan. Lalu terjadi konflik antara manusia dengan harimau Sumatera. "Pada umumnya harimau menjadi korban dengan dibunuh atau dikeluarkan dari habitatnya," ungkapnya.
Dia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga habitat dan menolak segala bentuk kejahatan dan perdagangan Harimau Sumatera.
Menurutnya, harimau Sumatera merupakan simbol budaya dan kehidupan bagi masyarakat, khususnya di Pulau Sumatera. Dalam tradisi Minangkabau, harimau sangat dihormati dan dihargai.
"Masyarakat Sumbar sangat dekat dan menjunjung tinggi keberadaan harimau, terbukti adanya Silek Harimau. Silek Harimau masih eksis hingga saat ini," katanya. .