Muaro Jambi, Gatra.com - Krisis air bersih di Kabupaten Muaro Jambi, semakin meluas. Musim kemarau yang berlangsung berkepanjangan telah membuat sumur-sumur milik warga mengering.
Sumur warga yang mengalami kekeringan ini tidak hanya terjadi di desa-desa di Kecamatan Mestong dan Sungai Gelam. Sumur warga Desa Kedemangan, Kecamatan Jaluko, turut mengalami hal yang sama. Sumur warga ini telah mengering sejak satu bulan yang lalu.
"Sumur di Kedemangan sudah kering, Mas. Satu bulan yang lalu airnya masih ada. Sekarang hampir 80 persen yang sudah kering," kata warga RT 07 Desa Kedemangan, Fauzi, kepada Gatra.com, Rabu (18/9).
Fauzi mengatakan, warga Desa Kedemangan selama ini memanfaatkan air bersih dari sumur untuk kehidupan sehari-hari. Namun, sejak sumur mengering, warga desanya khususnya warga RT 07 terpaksa mengambil air dari Sungai Batanghari.
"Kita ambil dari Sungai Batanghari, kita sedot dan angkut menggunakan mobil truk. Kita biasa ngambil airnya di Desa Senaung," kata Fauzi.
Air yang diambil langsung dari Sungai Batanghari ini hanya digunakan untuk mandi dan mencuci. Sementara untuk air minum, mereka terpaksa membeli air isi ulang.
"Air itu kita ambil khusus untuk mandi dan mencuci saja. Kalau untuk minum, kita beli air galon," ujarnya.
Fauzi menyebut, warganya sebenarnya cukup sering memesan air bersih kepada PDAM Tirta Muaro Jambi. Namun, pesanan warga selalu ditolak dengan alasan armada tidak ada.
"Kami sudah berapa kali mesan, tapi tidak pernah dikabulkan. Alasannya tidak ada armada," kata Fauzi.