Jakarta, Gatra.com - Rapat kerja anggaran kementerian dan lembaga tahun 2019 kembali digelar Komisi V DPR, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (18/9).
Dalam rapat tersebut menghadirkan 3 kementerian diantaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Yang menarik, Raker anggaran kali ini seolah menjadi ajang perpisahan para menteri dan anggota legislatif komisi V DPR.
Rapat yang dipimpin ketu komisi V, Fary Djemi pun mengungkapkan kemungkinan pertemuan ini menjadi pertemuan rapat terakhir bagi anggota eksekutif dan legislatif tersebut, mengingat pergantian periode pemerintahan pada Oktober mendatang.
“Mungkin ini akan menjadi pertemuan terakhir kita dalam rapat kerja ini, belum tentu kita semua nanti akan berada di tempat yang sama seperti ini lagi. Kedepan saya rasa komisi V membutuhkan anggota-anggta yang kredibel dan berpengalaman supaya tidak bertindak merugikan rakyat,” Kata Fary disela-sela rapat di Gedung Nusantara 3 DPR RI, Jakarta, Rabu (18/9).
Ucapan perpisahan juga diungkapkan oleh para menteri yang hadir dalam rapat kerja tersebut. Salah satunya Menteri Perhubungan Budi Karya yang mengucapkan rasa terima kasihnya kepada para anggota komisi V.
Budi menyampaikan kritik atau sanggahan yang diberikan oleh para anggota selama ini dan mampu berkontribusi dalam kemajuan program.
“Kritikian tersebut justru memberi dan menciptakan rasa persahabatan yang erat. Jalannya diskusi memang kadang sangat tegas dan keras, namun itu yang justru sangat dinikmati. Jadi sekali lagi saya sampaikan terima kasih ataas kerjasama dan kritik tajamnya,” ungkap Budi sembari bercanda.
Tak mau kalah, Menteri Desa PDTT, Eko Putro Sandjojo juga menyampaikan rasa terima kasih atas saran dan masukan kepada pihak eksekutif yang bekerja sama kurang lebih 3 tahun pemerintahan berjalan.
Menurutnya, selama rapat berlangusng ia merasakan semangat membangun bersama dari segala pihak.
“Saya merasa di selama rapat di komisi V ini ada aura kebersamaan. Tidak ada yang namanya koalisi ataupun oposisi. Jadi saya anggap semua di komisi V ini koalisi semuanya, tidak seperti di luar sana,” kata Eko.