Batam, Gatra.com - Kabut asap yang disebut-sebut kiriman dari Pulau Sumatera mulai meresahkan masyarakat Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Keresahan itu semakin menjadi setelah menengok Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) yang sudah menyuguhkan angka 226, yang berarti tidak sehat.

Menengok kondisi itu, Plt Gubernur Kepri, Isdianto, mulai mengambil langkah-langkah penting demi meminimalisir dampak kabut asap yang ada.

Mulai dari menyiapkan masker hingga posko-posko kesehatan sudah dijabani. Puskesmas, klinik dan rumah sakit juga sudah dia minta untuk jemput bola memberi pelayanan ekstra kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama kepada sekolah, pasar, pelabuhan, bandara serta fasilitas umum lainnya. Dan Isdianto pun meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

Pemerintah kabupaten/kota di Kepri kata Isdianto juga sudah dihimbau untuk pro aktif menghadapi bencana kabut asap itu. Sebab kondisi seperti ini masih akan terus terjadi sampai hujan turun.

Sektor swasta juga diharapkan berpartisipasi aktif membagikan masker kepada karyawan maupun pengelola tempat industri. "Pemprov Kepri sudah menyiapkan masker 100 ribu lembar untuk dibagikan kepada masyarakat. Ada juga 500 ribu masyarakat bantuan pusat," katanya Rabu (18/9) di Batam.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Cecep Yudiana menyebut, hingga saat ini mulai ada jumlah pasti penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Tapi untuk di Kota Batam, berdasarkan data warga yang berobat ke Puskesmas, tercatat sudah 1.704 warga Batam menderita ISPA. Mayoritas orang dewasa.

"Angka ini akan terus bertambah meski tidak signifikan. Sebab pemerintah juga sudah action. Misalnya dengan mendirikan 20 posko kesehatan di 12 Kecamatan yang ada di Kota Batam," katanya.