Home Ekonomi Target Wisman ke Borobudur Diturunkan Separuhnya

Target Wisman ke Borobudur Diturunkan Separuhnya

Kulonprogo, Gatra.com – Kementerian Pariwisata merevisi target kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke kawasan destinasi super prioritas (DSP) Borobudur tahun depan. Target 2 juta wisman diturunkan separuhnya menjadi 1 juta orang.

Revisi target itu dipaparkan langsung Menteri Pariwisata Arief Yahya di focus group discussion ‘Meraih 1 Juta Wisman ke DSP Borobudur Melalui Pengembangan Aksesibilitas Bandara Internasional Yogyakarta (BIY)’ di lantai dua bandara tersebut, di Kulonprogo, Rabu (18/9).

“Kenapa diturunkan 50 persen dari target? Melihat capaian wisman ke Daerah Istemewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yang hanya 500.000 orang per tahun, saya kira berat untuk tumbuh empat kali lipat dalam waktu singkat,” kata Arief.

Meskipun Borobudur didukung bandara di Kulonprogo berkapasitas 20 juta penumpang per tahun, Arief melihat perkembangan kawasan Borobudur lebih lambat dibanding empat DSP lain.

Menurut Menpar, sejak ditetapkan sebagai DSP dua-tiga tahun silam, masalah pembebasan lahan belum selesai 100 persen. Kondisi tidak pasti ini membuat investor berpikir ulang menanamkan modalnya.

“Berbeda dengan kawasan DSP seperti Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang, Sulawesi Utara. Di sana pengembangan kawasan dan kepastian investasi begitu pesat hingga meningkatkan jumlah kunjungan hingga 300 persen,” katanya.

Karena itu, Menpar meminta seluruh pemangku kepentingan di sekitar Borobudur harus siap berbenah. “Jadi sekarang pertanyaan saya balik ke teman-teman semua. Untuk meraih target 1 juta (wisman) teman-teman minta apa?” katanya.

Menurutnya, untuk akses antara BIY dan Borobudur, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat bahkan telah menganggarkan Rp5,5 trilliun. Dana ini guna mempercepat tumbuhnya kunjungan wisman ke DSP Borobudur hingga 1 juta orang. Pemerintah juga menambah dana, dari semula Rp2,1 triliun menjadi Rp3 triliun di tahun depan.

Arief pun berharap pemerintah daerah DIY dan Jateng segera memutuskan lokasi pembangunan jalan penghubung. Pilihannya, lewat DIY langsung ke Borobudur atau dari DIY memutar dulu ke Purworejo baru ke Borobudur.

Selain itu, Kemenpar juga telah menyediakan anggaran Rp50 miliar untuk mempromosikan kawasan DSP ke luar negeri. Sebagian anggaran akan digunakan untuk memberi insentif bagi penerbangan internasional yang mendarat di BIY.

“Saya juga meminta penambahan atraksi di DSP Borobodur untuk mendukung target sejuta. Ini diperlukan guna memperpanjang masa tinggal wisman yang rata-rata 1-2 hari menjadi 7 hari,” katanya.

 

133