Siak, Gatra.com - Sebanyak 15 pebalap yang tergabung dalam tiga tim batal ikut Tour de Siak 2019 lantaran kabut asap yang terjadi di Riau. Padahal para pebalap itu sudah tiba di Bandara Sultan Syarif Kasiem II Pekanbaru, Selasa (17/9) malam.
TIga tim itu antara lain; ST George Continental Cycling Team (Australia), Sapura (Malaysia) dan PGN Cycling Team asal Indonesia.
"Mungkin lantaran standar kesehatan di Negara mereka beda dengan yang ada di sini. Padahal banyak pebalap dari Negara lain yang tadinya bakal ikut iven ini," kata Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Sondi Sampurno, Rabu (18/9).
Dengan batalnya tiga tim ini, maka tim yang akan balapan di Tour de Siak 2019 tinggal 11 tim. "Jumlah pebalap 55 orang. Mereka tetap semangat dan mendukung Pemkab Siak melaksanakan kegiatan ini di tengah kabut asap," katanya.
Dan tentunya kata Sondi pihaknya tidak akan mengabaikan masalah kesehatan. Lantaran itulah PB ISSI masih menunggu keputusan Dinas Kesehatan Kabupaten Siak terkait kondisi udara.
"Jika ada hal-hal yang menurut Dinas Kesehatan berbahaya, kita akan kurangi jarak tempuhnya. Namun sampai saat belum berubah, tetap seperti semula 542 kilometer," terangnya.
Sondi pun memastikan para pebalap tidak akan pakai masker saat berpacu. Soalnya, menurutnya, kabut asap di Siak hal yang biasa dan tidak begitu membahayakan.
"Ini kan polusi kebakaran hutan, bukan kebakaran pabrik atau asap knalpot yang bisa merusak paru-paru. Lagi pula ini asap kiriman. Jadi biasa saja," katanya.
Meski kondisi kabut asap sudah mencemaskan, Kadis Pariwisata Kabupaten Siak dr Tony Chandra mengaku tidak ada penambahan tim medis. Jumlah tim medis yang diturunkan sama seperti tahun lalu.
"Tahun lalu kita menurunkan 15 dokter dan hampir 30 tenaga medis. Tapi kalau nanti butuh penambahan, ya kita tambah," katanya.
Selain dokter dan para medis, pihaknya kata Tony juga menurunkan seunit mobil ambulance setara ICU berjalan untuk mengawal para pebalap saat berpacu.
"Dibeberapa titik kita tempatkan ambulance biasa beserta satu dokter dan dua perawat. Intinya, kami akan mengawal para pebalap mulai dari start hingga finish," ujarnya.
"Tentu kita tetap akan pertimbangkan jangan nanti gara-gara iven ini, pelayanan di puskesmas dan rumah sakit menjadi terganggu," katanya.
Reporter: Sahril Ramadana