Washington DC, Gatra.com, Facebook memberikan kewenangan kepada dewan pengawas untuk memutuskan kelayakan sebuah konten di media sosial. Namun, dewan pengawas tersebut tidak memiliki kewenangan melakukan perubahan kebijakan.

Facebook yang memiliki 2,4 miliar pengguna telah menurunkan postingan foto dan video terkait ujaran kebencian.Namun, Facebook dinilai masih lamban dalam melakukan kontrol pengawasan terhadap konten.

Dewan pengawas dimaksudkan sebagai bagian dari bentuk penyelesaian bagi pengguna, agar dapat mengkritik keputusan perusahaan tentang konten kontroversial.

"Keputusan dewan akan mengikat, bahkan jika saya atau siapa pun di Facebook tidak setuju dengan itu," kata Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg, seperti diwartakan Reuters.

Meskipun dewan pengawas tidak memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan, tetap Facebook akan diminta untuk menanggapi secara terbuka setiap rekomendasi yang dibuat oleh dewan.

"Saya sedikit terkejut dan terus terang sedikit kecewa pada kenyataan bahwa mereka tampaknya melihat lingkup otoritas 'mengikat' dewan dengan begitu sempit," kata Thomas Kadri, seorang warga di Proyek Masyarakat Informasi Sekolah Hukum Yale yang diundang ke salah satu sesi diskusi Facebook.

Facebook mengatakan, pihaknya akan mengumumkan beberapa anggota pada akhir tahun. Selain itu, dewan pengawas juga akan mulai bertindak terkait konten, pada awal tahun 2020. 

Diketahui, beberapa anggota dewan sebelumnya, yang diperkirakan berjumlah antara 11 dan 40 anggota staf, akan membantu untuk pemilihan dewan selanjutnya. Publik juga akan dapat mengajukan kandidat untuk dewan melalui portal rekomendasi.

Baik Facebook dan penggunanya akan dapat mengajukan kasus dan keputusan akan dibuat oleh panel lima anggota dan kemudian dikirim ke seluruh dewan. Anggota dewan, yang paruh waktu, akan diskrining untuk konflik kepentingan, termasuk tautan ke Facebook.