Jeddah, Gatra.com- Beberapa sumber Kerajaan Arab Saudi mengatakan, fasilitas minyak negara itu sepenuhnya kembali beroperasi dalam waktu dua atau tiga minggu ke depan. Bahkan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. 

Dilansir Reuters, Selasa (17/9), salah satu sumber perusahaan minyak negara milik Saudi, Aramco menuturkan pada Senin (16/9) lalu, proses pemulihan dapat memakan waktu berbulan-bulan. Serangan itu telah menghancurkan setengah dari produksi minyak Arab Saudi, atau 5% dari produksi minyak dunia. Hal itu membuat harga minyak melonjak. 

Namun, dengan adanya pernyataan pemulihan dapat berlangsung lebih cepat, membuat harga minyak kembali turun pada hari ini. Salah seorang pejabat Kerajaan Saudi menyatakan, pihaknya telah berhasil memulihkan produksinya hampir 70%. Sedangkan, Aramco dapat memproduksi minyak rata-rata sebanyak 5,7 barel perharinya. 

Menteri Energi Saudi akan segera mengadakan konferensi pers untuk memberikan pernyataan. Terakhir kali pernyataan resmi muncul pada hari Minggu (15/9) setelah pabrik Aramco di Abqaiq dan Khura diserang. 

Kelompok Houthi yang memerangi koalisi pimpinan Saudi di Yaman, dengan cepat mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyalahkan Iran atas serangan itu.