Semarang, Gatra.com - Pangdam IV Diponegoro meminta kepada prajurit Raider 408 untuk bisa menjadi contoh prajurit Kodam lainya dalam bersikap dan bertutur kata dengan senantiasa berpegang teguh pada jati diri TNI. Pesan itu disampaikan Pangdam IV Diponegoro, Mayjen Mochamad Effendi SE MM dalam upacara penerimaan prajutit Yonif Raider 408 di pelabuhan tanjung Emas Semarang, Selasa (17/9).
Sebanyak 400 prajurit Satgas Yonif Raider 408/Sbh tiba di pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan menggunakan kapal KRI Manado. Setelah mereka bertugas selama sepuluh bulan melaksanakan tugas Operasi Pamtas RI-RDTL. Kedatangan mereka disambut dengan upacara yang dipimpin Pangdam dan dihadiri para pejabat jajaran Kodam IV/Diponegoro, Danlanal Semarang, serta Kapolrestabes Semarang. Turut hadir Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro.
"Saya bangga dan terima kasih serta penghargaan yang tulus atas dharma bhakti dan pengabdian yang telah para prajurit curahkan dalam melaksanakan tugas operasi. Berdasarkan laporan, Satgas Yonif Raider 408/Suhbrastha telah mampu melaksanakan tugas sesuai dengan target yang diberikan dari Komando Atas,” kata Mayjen Effendi.
Baca Juga: Delapan Tahun Menunggu Tentara Bangun Perbatasan
Menurutnya, para prajurit boleh bangga dengan prestasi yang telah dicapai, namun harus tetap mempertahankan kredibilitas Satuan dengan menjadikan penugasan sebagai pengalaman yang sangat berharga. “Kalian harus menjadi contoh bagi para Prajurit Kodam IV/Diponegoro lainnya dalam bersikap dan bertutur kata dengan senantiasa berpegang teguh pada jati diri TNI,” tegas dia.
Terkait dengan situasi wilayah, Pangdam berharap para prajurit dapat segera menyesuaikan diri kembali dengan lingkungan baik di dalam maupun di luar Satuan. Sehingga kepulangan dari daerah operasi dapat diterima dengan baik oleh keluarga, kawan, maupun masyarakat.
“Setelah melaksanakan tugas operasi, para prajurit akan melaksanakan cuti untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga. Namun satu hal yang tetap harus diperlihara adalah kewaspadaan dan kesiapan prajurit,” tambahnya.
Baca Juga: Tjahjo Klaim Pembangunan 11 PLBN Sebagai Bukti Nawa Cita
Danyonif Raiders, Mayor Infantri Joni Eko Prasetyo mengatakan tugas pokok prajurit adalah pengamanan perbatasan sepanjang 102,8 meter di sektor timur yaitu perbatasan RI dengan Timur Leste serta melaksanakan pembinaan teritorial. “Satgas Pampras selama 10 bulan di masyarakat yang ada di perbatasan. Kendalanya adalah terkait dengan air. Jadi masyarakat di sana masalah air karena musim kemarau lebih panjang daripada musim penghujan,” katanya.
Untuk kegiatan dilakukan di sana adalah renovasi rumah yang berjumlah sembilan unit rumah. Lalu membuat sembilan unit MCK. Juga melaksanakan baksos selama tujuh kali di masyarakat perbatasan yang dihadiri oleh 3.500 masyarakat yang diobati.
Tidak hanya, para prajurit juga menggagalkan penyelundupan minyak tanah sebanyak 8.900 liter di empat perlintasan yang digunakan oleh oknum untuk menjual ke Timur Leste. “Harganya itu tiga kali lipat. Semula dijual dengan harga Rp4.500 menjadi Rp15 ribu ketika sudah sampai di Timur Leste,” tambahnya.